Cinta Pertama

Menurut banyak orang, cinta pertama tak akan pernah mati. Cinta pertama akan selalu dikenang, karena pada saat itulah orang pertama kali merasakan apa yang orang banyak katakan, cinta itu indah, cinta itu suci, telah menemukan belahan jiwanya, atau apalah yang biasa buat orang kasmaran dan bertingkah seperti orang bodoh.
          Cinta pertama bukan berarti pacar pertama, atau pacar terakhir. Tapi, bagaimana untuk pertama kali kau merasakan jatuh cinta. Bagaimana saat pertama kalinya kau memegang tangannya, darah mu berdesir deras. Atau, bagaimana saat pertama kalinya kau berciuman, jantungmu berasa mau copot karena kencangnya berdetak. Yah, walaupun memungkinkan kalau cinta pertamamu adalah pacar pertama atau terakhir.
          Cinta pertamaku, seorang pria tampan, tinggi dan sedikit pendiam. Bukan pacar pertama tentunya. Moment saat pegangan tangan pertama saja aku masih ingat sampai sekarang, padahal kenangan itu sudah berlalu sekitar 6 tahun lalu. Hal-hal yang dirasakan saat jatuh cinta, pertama kali ku rasakan saat bersamanya. Senyumnya, tawanya, bahkan suara nafasnya masih ku ingat jelas. He’s my first love.
          Hubungan kami pada saat itu jarak jauh. Aku di Semarang dan dia di Makassar, bertemu di Bogor. Tidak perlu waktu lama untuk buat kami saling tertarik. Aku suka dengan apa adanya, pemalunya, dan tentu saja jaimnya. Badannya yang tinggi, tidak terlalu berotot tapi cukup berisi. Sayang saja aku merasakan sedikit perhatiannya saat acara hampir usai. Kalau mungkin lebih awal, kami bisa punya waktu yang sedikit lebih lama untuk bersama.
          Pertemuan-pertemuan berikutnya sangat mengesankan. Saat terpisahkan oleh jarak, juga tetap berusaha untuk menjaga hubungan baik. Lewat telepon, sms, internet, bahkan dengan cara kuno, berkirim surat. Semakin hari terasa semakin sayang.        

Hubungan itu berakhir saat mulai terasa jenuh akan hubungan jarak jauh. Ada kebutuhan yang mendesak untuk mengakhiri hubungan itu. Sedih memang. Aku sampai tidak bisa melupakannya. Setiap ku menjalin hubungan baru, selalu teringat akannya. Mungkin itu kekuatan “cinta pertama”. Segala yang dilakukan pertama dan bersama akan sulit lepas dari ingatan (@arni_girsang).

Malamku Tak Selalu Indah





Malam, kadang indah kadang kelam. Kadang diselimuti kelabu, kadang bertabur bintang.
Malam, kadang menyejukkan kadang menyesakkan. Kadang begitu hangat dan ramah, kadang begitu sinis meringis.
Malamku tak selalu indah...
Pertemuanku dengan Malam sungguh istimewa, tapi ku tak mau mengakhirinya secepatnya.
Malamku bagaikan candu. Aku ingin selalu bertemu dengannya, bersama menikmati rayuan angin dan senyum menggoda bulan dan bintang yang mengintip.
Tapi Malam bukan hanya milikku saja.
Malamku tak selalu indah...
Malamku berubah, Malamku sedang kelam. Malamku tak ingin bertemu denganku, Malamku tak ingin menghampiriku, Malamku tak ingin tau keadaanku.
Mungkin Malam sudah lelah, harus menjadi bagian gelap dalam bumi ini.
Malamku tak selalu indah...
Akupun lelah setiap saat menunggu Malam, sementara Fajar selalu meminta dipeluk.
Fajar tak pernah datang terlambat. Fajar selalu menyambut dengan senyuman dan keramahan.
Fajar tak pernah gelap dan kelam.
Malamku begitu istimewa, tapi ku sudah lelah...

Malamku tak selalu indah...

Soekarno dan Nelson Mandela



Beberapa waktu belakangan ini, saya membaca buku biografi Nelson ‘Madiba’ Mandela, Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan. Kemudian saya disuguhkan bacaan yang tidak kalah menarik tentang Sukarno, Presiden Pertama Republik Indonesia di www.rosodaras.wordpress.com. Banyak kesamaan diantara keduanya yang membuat saya kagum.
Sukarno dan Mandela hidup di waktu yang berbeda. Walaupun mereka pernah bertemu saat Konferensi Asia Afrika di Bandung, tapi mereka belum begitu mengenal satu sama lain. Adalah Mandela yang mengagumi Sukarno atas pidatonya di KAA. Sukarno secara tidak langsung membakar semangat Mandela dalam memperjuangkan hak Negaranya untuk merdeka dari jajahan Britania. Sukarno belum pernah menyampaikan kesannya terhadap Mandela, namun Sukarno pasti akan terkesan dengan Mandela seperti dia terkesan pada Mao Zedong dan Ho Chi Minh.
Kesamaan yang mencolok antara Sukarno  dan Mandela adalah, mereka sama-sama Bapak Bangsa, yang dicintai rakyatnya semasa mereka berkuasa. Dan yang tidak bisa kita lupakan adalah, mereka adalah pejuang bagi kemerdekaan bangsanya. Kesamaaan lain dalam kancah International, mereka anti imperialisme, terutama melawan kolonialisme dan diskriminasi atas kulit berwarna.
Sukarno lahir di Surabaya, 6 Juni 1901 sementara Mandela lahir 18 Juli 1918 di Mvezo. Kedua pemimpin besar ini adalah keturunan Raja, namun mengalami yang namanya hidup susah, terutama pada saat masa muda saat mereka bermimpi dan berjuang negaranya untuk merdeka. Mereka juga beberapa kali masuk penjara atau dibuang ke pengasingan selama masa perjuangan mereka.
Bagaimana Sukarno mencintai rakyat Afrika, Sukarno membentuk blok baru yang tidak memihak kepada siapapun (Amerika atau Rusia dan Uni Sovyet). Sukarno menghimpun kekuatan dari negara Asia Afrika yang dahulu merupakan negara jajahan dari Eropa dan Amerika. Sukarno mengikutsertakan Afrika karena, gerakan Apertheid sangat kuat disana dan Afrika sendiri adalah negara jajahan dari Britania.
Bagaimana Mandela mencintai rakyat Indonesia, Mandela sangat menyukai Batik buatan Indonesia dan mempromosikan ke dunia dengan cara memakainya disegala kesempatan. Orang Afrika banyak mengenal Batik dengan ‘Mandela Shirt’. Selain itu, dia tidak melupakan Sukarno (bagian dari Indonesia) yang membakar semangatnya pada saat itu. Saat Mandela berkunjung kembali ke lokasi KAA di Bandung, Mandela bertanya mngapa tidak ada foto Sukarno dalam ruangan tersebut.

Baik Sukarno dan Mandela adalah pejuang bagi negaranya. Dari kedua pemimpin besar ini kita dapat mengambil kesan bahwa mereka sangat mencintai negaranya. Dan kita sebagai generasi penerus dapat meneruskan apa yang sudah mereka bangun (arni girsang).

Cintaku

Cinta tak selalu indah. Cintaku selalu rumit. Memilih untuk mencintai daripada dicintai. Sering menyia-nyiakan, tapi tak ingin disia-siakan.
Jatuh cinta bagiku tak pernah menjadi pilihan. Datang dan pergi begitu saja. Sesaat namun berkesan, pernah. Lama tapi menyakitkan juga pernah.
Cinta bagiku indah, bersama keluarga.

Cinta dengan Nya menenangkan.

Cinta dengan dia yang tak mungkin menjadi milikku, membuatku merasa nyaman.
Dia yang sudah menyakiti tak akan mungkin lagi ku cinta.
Dia yang sudah disakiti akan ku sampaikan beribu maaf.

Dia yang selalu ku cinta sampai saat ini, dan tak tau sampai kapan, namun tak pernah berharap untuk memiliki.
Dia Malamku. (pag)

SEUNTAI HARAPAN UNTUK GMKI



SEUNTAI HARAPAN UNTUK GMKI

GMKI dibentuk dalam rangka hadirnya sebuah wadah bersama bagi mahasiswa Kristen untuk mengembangkan kepribadian yang berpusat pada Kristus. Peristiwa ini adalah tindakan bersejarah dalam rangka keinginan untuk turut berperan dalam dunia kemahasiswaan, bukan karena menginginkan “hormat” dan “kuasa”, melainkan oleh dorong­an profetis untuk membentuk mahasiswa yang bertanggung jawab, menjadi sosok pribadi yang berdiri tegak di tengah-tengah kehidupan, memahami kenyataan keadaannya sendiri dan keadaan bangsanya dalam titik-titik keluasan dan kedalamannya, dalam kelemahan dan kekuatannya.
GMKI dan mahasiswa Kristen lainnya harus memperlihatkan bahwa panggilan mereka dan kewajiban Kristen adalah untuk bekerja sama sebagai kawan-kawan sekerja dalam mem­bangun bangsa Indonesia dengan segenap elemen bangsa tanpa memandang agama, suku, dan budaya. Dengan semangat nasionalisme yang mendorong suatu kesatuan melawan pemerintah-pemerintah asing, dan mengi­nginkan suatu negara Kesatuan, memelihara dan saling meng­hargai kebudayaan, sifat dan kemampuan masing-masing, menghendaki satu bahasa kesatuan, menuntut dari generasi muda Kristen suatu keya­kinan nasional yang murni dan suatu kegiatan nasional.
Untuk itu, GMKI membutuhkan totalitas manusia yang tidak bermental budak, berpikir pragmatis, tidak memiliki integritas dan menduakan Tuhan dengan mengganggap diri tuhan bagi orang di sekitarnya. Mari bebaskan GMKI dari visi dan misi yang tertulis, untuk dapat terlibat praksis di tengah pergumulan hidup matra pelayanannya. Hari ini adalah momentum dimana setiap kader untuk berefleksi dan membebaskan diri dari genggaman nafsu yang mengkerangkeng karakter diri di dalam kondisi yang memprihatinkan dimana diri selalu berupaya menjadi hakim terhadap yang lain.
Tidak mudah menjadi seorang pemimpin. Kita harus siap melawan arus dan mempunyai keberanian untuk melakukan hal-hal yang tidak berani dilakukan oleh orang lain. Tipe keberanian seperti ini datang dari karakter tegas seseorang, bersikap tegar dan berani menyambar kesempatan yang lewat.
Pemimpin yang terbayang dalam benak banyak orang secara umum adalah dia yang jujur, adil, bersih, memiliki visi yang progresif. Sementara itu, variabel ‘revolusioner’ harus dimaknai perubahan yang cepat dan mendasar. Pemimpin yang berwatak progresif revolusioner adalah sosok yang mampu menciptakan perkembangan (progres) signifikan demi kesejahteraan masyarakat/anggotanya dan dilakukan dengan cepat serta sistemik.

#BersamaBerkarya
Supaya mereka semua menjadi satu, sama seperti engkau ya bapa di dalam aku dan aku di dalam engkau, agar mereka juga di dalam kita, supaya dunia percaya bahwa engkaulah yang telah mengutus aku” pernyataan kerinduan Kristus ini terhadap para murid-muridNya yang kemudian di simpulkan dalam sebuah slogan UT OMNES UNUM SINT oleh GMKI adalah sebuah acuan keberpihakan GMKI di matra layannya. Pertanyaannya adalah apakah makna persekutuan itu sendiri masih menjadi spirit perjuangan organisasi?       
Oleh sebab itu, melakukan Perubahan bukan hanya sendiri, karena perubahan untuk bersama bukan untuk individu atau kelompok tertentu. Untuk itu, bersama-sama dari berbagai element untuk melakukan perubahan. Kita Bersama untuk Berkarya dan Berkarya untuk Kebersamaan.

#UntukTuhanUntukIndonesia
 Sebagai bagian dari iman dan roh, ia berdiri di tengah dua proklamasi: Proklamasi Kemerdekaan Nasional dan Proklamasi Tuhan Yesus Kristus dengan Injilnya, ialah Injil Kehidupan, Kematian dan Kebangkitan.”
Dalam sebagian kutipan dari Pidato Dr. Johannes Leimena saat terbentuknya GMKI,  sangat jelas pemikiran kritis Leimena tentang bagaimana kedudukan warga gereja dan warga negara di Indonesia. Agar orang Kristen memahami kehadirannya di negeri ini sebagai sebuah 'karunia' (gabe) dan menyikapinya dalam wujud kerjasama yang kritis solider dengan sesama warga negara Indonesia lainnya.
Dalam arti saling berbagi dan berbagi bersama (to share and share alike), sebagai suatu pertanggungjawaban (aufgabe) kepada Tuhan demi keutuhan negara dan bangsa berdasarkan Pancasila sebagai ideologi yang pluralis, sekuler, integratif sentripetal dan final.
GMKI haruslah menjadi solider dengan bangsanya, hal ini berarti menderita atau bersuka bersama-sama dengan bang­sanya. Kesalahan bangsa adalah kesalahannya. Keselamatan bangsa adalah keselamatannya, maka harus bertanggungjawab atas maju mundur bangsanya dengan memperhatikan kehidupannya sebagai warga Negara dan warga Kerajaan Allah yang kekal. GMKI dipanggil untuk menyaksikan Injil Kerajaan Allah yang menyatakan kemerdekaan, keadilan dan perdamaian yang sebenar-benarnya di tengah bangsanya.

Melayani dengan Hati, bukan dengan Ambisi atau Obsesi
Menjadi Pemimpin adalah menjadi seorang Pelayan. Jika kita melakukan pelayanan biasa dengan sikap hati yang luar biasa, setia, jujur dan melayani dengan hati suatu kali, kita benar-benar akan mendapatkan berkat yang luar biasa. Sama halnya waktu kita melayani Tuhan dalam bidang apapun,  melayanilah dengan hati.
Melayani bukan untuk Ambisi ataupun Obsesi individu, namun untuk kepentingan bersama.


Dalam hidup ada cobaan, dalam waktu ada penantian, dalam doa ada pengharapan, dan dalam kasih Kristus ada sukacita dan keselamatan. Civitas GMKI sebagai Orang percaya tidak harus memiliki yang terbaik namun dengan beriman bahwa segala yang mereka miliki sebagai yang terbaik akan mendorong kita untuk menjadi yang terbaik. Sebab di dalam Kristus Tuhan tidak ada pekerjaan yang sia-sia.

Kenapa Samudra Pasifik dulu Disebut Lautan Teduh?

Wilayah Samudra Pasifik (Lautan Teduh)




Penulis : M Arief Pranoto, Research Associate Global Future Institute (GFI)

Masih ingat Lautan Teduh? Hal ini menarik disimak sebab merupakan salah satu circumstance evidence yang tertinggal dalam tahapan kejayaan nusantara dulu. Terminologi atau istilah tersebut (Lautan Teduh) dirasakan  familiar baik via tulisan maupun didengar, terutama para pelajar siswa bangku sekolah dekade 1970-an. Entah kenapa, istilah itu kini tak terlihat serta hampir tidak terdengar. Bahkan ketika ditelusur pada Google Earth pun tidak dijumpai, mesin canggih tersebut malah memunculkan nama-nama perusahaan (PT), hotel, rumah makan, dan lain-lain yang masih “setia” menggunakan istilah Lautan Teduh. Akan tetapi bila searching di Google, memang akan ditemui kalimat Lautan Teduh, namun terdapat kata “atau” dalam penjelasan, yakni Samudra Pasifik atau Lautan Teduh. Apakah ini bermakna bahwa Lautan Pasifik itu dulunya bernama Lautan Teduh?
Sejak kapan berganti dan kenapa ia berubah nama, belum ditemui literatur pasti. Kendati secara arti sesungguhnya tak berbeda. Oleh sebab Pasifik itu asal kata Pacifico, dari bahasa Spanyol yang artinya “tenang”. Menurut beberapa referensi, konon penjelajah Fernando de Magelhaens dari Portugis adalah kali pertama menyebut istilah tadi, dengan alasan sebagian besar perjalanannya ketika melintas Selat Magelhaens menuju Filipina, ia merasakan ketenangan saat mengarungi samudra dimaksud. Selanjutnya istilah “Teduh” itu sendiri, jelas mengacu pada kosa kata dalam bahasa Indonesia yang artinya tenang, damai, atau ayem, tentram, dan lain-lain.
Menurut Wikipedia, ia mencakup sepertiga permukaan Bumi. Luasnya sekitar 179,7 km. Panjangnya 15.500 km dari Laut Bering di Arktik hingga batasan es di Laut Ross di Antartika di selatan. Lautan Teduh terbentang 19.800 km dari Indonesia hingga pesisir Kolombia. Batas sebelah barat samudra ini di Selat Malaka. Titik terendah permukaan Bumi—Palung Mariana—berada di Samudra Pasifik. Samudra ini terletak di antara Asia dan Australia di sebelah barat, Amerika di sebelah timur, Antartika di sebelah selatan dan Samudra Arktik di sebelah utara. Luar biasa.
Lautan Teduh berisi sekitar 25.000 kepulauan (lebih dari jumlah kepulauan yang berada di lautan dunia lainnya jika digabung), yang mayoritas terletak di selatan khatulistiwa. Batasan ireguler Lautan Teduh atau Samudra Pasifik terdapat banyak laut, dimana terbesar ialah Laut Sulawesi, Laut Koral, Laut Cina Timur, Laut Jepang, Laut Cina Selatan, Laut Sulu, Laut Tasman dan Laut Kuning. Selat Malaka menghubungkan Samudra Pasifik dengan Samudra Hindia di sebelah barat, dan Selat Magelhaens menghubungkan Samudra Pasifik dengan Atlantik di sebelah timur.
Pertanyaan menggelitik timbul, kenapa kata “Teduh” yang jelas-jelas dari bahasa Indonesia dijadikan nama samudra atau lautan yang luasnya sepertiga bumi? Inilah yang ingin ditelusur. Masih ingatkah masa Medang Kamulyan dengan raja yang terkenal bertitel Ratu Boko? Silahkan dibaca ulang “Melacak Makna dam Kejayaan Nusantara” di www.theglobal-review.com untuk mengingatnya lagi.
Medang Kamulyan atau zaman Kemajuan-Kejayaan merupakan era dimana cikal bakal huruf-huruf  SANGSEKERTA (sansekerta) yang kali pertama diperkenalkan oleh Aji Saka. Selanjutnya huruf - huruf tadi akhirnya menjadi BAHASA Sangsekerta. Dengan demikian, sansekerta itu asli (murni) berasal dari bumi Indonesia, bukannya dari India. Kenapa demikian, di India tidak dikenal atau tak ada pemakaian kata-kata “SANG”. Bahkan jika bahasan dari kata SANG, justru sebenarnya lebih dekat ke China. Contohnya Chiang Kai Sek, dimana Chiang oleh bangsa China dibaca “Sang”. Tak boleh dipungkiri, “Sang” itu sesungguhnya kosa kata asli Indonesia atau bahasa nusantara dulu, yakni bahasa Saka.
Ya. Huruf-huruf zaman Ratu Boko adalah “SANGSEKERTA”. KERTA itu artinya “empat”, sedangkan SANG asal kata dari wangsa (bangsa). Jadi sansekerta itu maksudnya adalah Empat Bangsa, yang meliputi antara lain:
Pertama, bangsa “Chin” meliputi selain China itu sendiri, juga Vietnam, Laos dan Kamboja. Kedua, Birma hingga Thailand  terkenal dengan sebutan bangsa “Thai”. Ketiga, Madagaskar, Srilangka, India dan seterusnya hingga Mesir terkenal dengan sebutan bangsa Afrika. Dan terakhir (keempat) adalah Jawa, Sumatera, Papua sampai kepulauan Polinesia dan Hawai yang dikenal dengan sebutan Bani Jawa. Dan jika keempat unsur bangsa itu digabungkan menjadi satu, maka timbullah istilah Nusantara atau Nuswantoro. NUSA artinya pulau, ANTARA artinya jarak. Maka makna NUSANTARA ialah bangsa yang hidup di pulau-pulau yang tersebar mulai dari kepulauan Polinesia di ujung timur hingga wilayah Madagaskar atau Afrika.
Singkat kata, Nusantara dahulu jelas merupakan “Bangsa Bahari” yang memiliki pelaut-pelaut (angkatan laut) tangguh karena terbukti memiliki wilayah kekuasaan sampai ke Benua Afrika, Thailand, Hawai, dll sehingga jalur perairan (samudra) antaranya memakai istilah (“Teduh”) bahasa Indonesia.
Menyoal kembali kosa kata “Teduh” sebagaimana diulas tadi, bahwa bahasa Indonesia dianggap selain berasal dari Melanesia juga dari bahasa Melayu “pasaran”. Sebagaimana diungkap pada  Kongres Bahasa Indonesia II 1954 di Medan, Sumatra Utara: “…bahwa asal bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju. Dasar bahasa Indonesia ialah bahasa Melaju jang disesuaikan dengan pertumbuhannja dalam masjarakat Indonesia”.
Menurut Wikipedia, ia mencakup sejumlah bahasa yang saling bermiripan yang dituturkan di wilayah Nusantara dan di Semenanjung Melayu. Sebagai bahasa yang luas pemakaiannya, bahasa ini menjadi bahasa resmi di Brunei, Indonesia (sebagai bahasa Indonesia), dan Malaysia (juga dikenal sebagai bahasa Malaysia); bahasa nasional Singapura; dan menjadi bahasa kerja di Timor Leste (sebagai bahasa Indonesia).
Bahasa Melayu merupakan lingua franca bagi perdagangan dan hubungan politik di Nusantara sejak sekitar A.D 1500-an. Migrasi juga turut memperluas pemakaiannya. Selain di negara yang disebut sebelumnya, bahasa Melayu dituturkan pula di Afrika Selatan, Sri Lanka, Thailand selatan, Filipina selatan, Myanmar selatan, sebagian kecil Kamboja, hingga Papua Nugini. Bahasa ini juga dituturkan oleh penduduk Pulau Christmas dan Kepulauan Cocos, yang menjadi bagian Australia.
Jadi jelaslah, bahwa bahasa Indonesia sesungguhnya telah ada (being), nyata(reality) dan berada/berperan (existence) semenjak dahulu kala dan digunakan sebagai bahasa ‘penghubung’ oleh beberapa negara sebagaimana diurai sekilas di atas. Maka menjadi masuk akal, ketika samudera di sekitar negara-negara tersebut bernama Lautan Teduh. Ini bukan persoalan gothak-gathuk mathuk, namun bukti keadaan mengatakan demikian.
Terimakasih




Konsep Indonesia sebagai poros maritim dunia


Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai panjang garis pantai terpanjang di dunia. Kekayaan sumber daya alam Indonesia inilah yang memiliki potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia. Seluruh alur pelayaran dunia yang melalui jalur strategis di Indonesia akan dipergunakan sebagai pendekatan diplomasi terkait dengan peran strategis Indonesia. 
Beberapa hal yang perlu dilaksanakan Jokowi dalam menjalankan Pemerintahan dalam menjalankan konsep Indonesia sebagai negara maritim, tertuang dalam beberapa poin berikut:
1. Indonesia Negara Maritim yang mempunyai armada niaga.
Alternatif lembaga keuangan non-bank khusus untuk membiayai pembelian kapal, dengan tujuan mengembangkan pelayaran nasional. 
Fokus Bisnis : Pembiayaan kapal-kapal niaga nasional dengan fokus pembiayaan kepada perusahaan pelayaran kelas menengah ke bawah. 
Mekanisme : - Leasing - Purchase on Installment - Sale and lease back

2. Indonesia Negara Maritim yang mempunyai armada militer.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sudah selayaknya dan harus memiliki kekuatan pengawal di lautan yang berfungsi sebagai penghubung, pemersatu, dan perekat negara kepulauan. Semboyan jalesveva jayamahe bisa diterjemahkan sebagai postur kekuatan TNI AL yang kuat, besar dan profesional. Embrionya mulai menampakkan tunas dan semakin membentuk patron itu, TNI AL sedang dan akan menuju tahapan strategis, menuju kekuatan tiga armada tempur. Ketika saat itu akan segera tiba, kepulauan jamrud khatulistiwa Indonesia diniscayakan dikawal oleh kekuatan tiga armada tempur yang tangguh dan modern yang mampu memberikan kekuatan penangkal yang terukur, besar dan disegani. Saat ini TNI AL memiliki kekuatan dua armada tempur yaitu armada barat dan timur dengan alutsista utama 154 KRI dan 209 KAL, 2 divisi Marinir dan sebaran pangkalan yang merata.
Fokus Bisnis : Sumber daya laut Indonesia akan dikawal untuk tidak dicuri dan hasilnya akan menjadi sumber ekspor.

3. Indonesia Negara Maritim yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri.
Balada nenek moyangku orang pelaut, masih berdengung sekarang ini, tetapi bukan berarti bangsa Indonesia sekarang ini automatically sudah maritime oriented. Pada era globalisasi sekarang ini, arti keamanan maritim merupakan agenda prioritas masyarakat internasional, dan hal ini juga dipahami dengan baik oleh ASEAN, yang merespon dengan membentuk ASEAN Maritime Forum.

Pada sisi lainnya, strategi maritim nasional harus mampu menjawab tantangan lingkungan strategis yang sarat dengan kepentingan pihak lain, spektrum ancaman semakin kompleks, dan tekanan untuk bekerjasama. Tidak jalan lain, kecuali bersiap sedini mungkin.

Indonesia Sebagai Poros Negara Maritim

by: Pahlawarni Girsang (Lulusan Oseanografi, UNDIP)

Sebagai negara kepulauan dengan 80 % wilayah laut dan 20 % wilayah darat, potensi  ancaman terhadap kedaulatan dan wilayah Indonesia berada di laut. Prosentase ancaman ini  menjadi semakin tinggi karena posisi geografi Indonesia berada pada lalu lintas perdagangan dunia. Setiap hari ratusan bahkan ribuan kapal baik kapal dagang maupun militer melintas di perairan Indonesia melalui Sea Lanes of Communication (SLOC) serta Sea Lines of Oil Trade (SLOT). Laut Indonesia memiliki arti yang sangat penting bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yaitu, laut sebagai media pemersatu bangsa, laut sebagai media perhubungan, laut sebagai media sumber daya, laut sebagai media pertahanan dan keamanan, serta laut sebagai media diplomasi.
Sejak lama, Indonesia mempunyai akar historis dan ideologis yang mengarah pada Poros Maritim. Negara-negara tetangga dan Eropa banyak meniru corak kemaritiman Indonesia, terlihat dari empat pilar Poros Maritim Indonesia yang melekat di bangsa ini, yaitu aspek sosial-budaya, ekonomi, politik, dan keamanan. Jika ditarik dari sejarah bangsa Indonesia, yaitu pada zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit atau pra-Kemerdekaan Indonesia, empat pilar corak kemaritiman itu sudah melekat erat pada masyarakat Indonesia, sehingga Indonesia seharusnya lebih mampu sebagai poros atau pusat maritim di dunia.
Setelah era kemerdekaan, bangsa Indonesia mulai menata kembali untuk bisa  mengembalikan jiwa kebaharian dan melaksanakan pembangunan kelautan, meskipun belum maksimal. Hal ini didasari pada kesadaran akan ancaman yang mungkin timbul karena faktanya bahwa wilayah laut merupakan wilayah terbuka, maka dengan leluasa kekayaan laut Indonesia berpotensi untuk dimanfaatkan bangsa lain tanpa ada kemampuan untuk melindunginya. 2 Perkiraan ancaman dan gangguan lainnya yang mungkin dihadapi Indonesia ke depan antara lain meliputi kejahatan lintas negara (misalnya penyeludupan, pelanggaran ikan ilegal), pencemaran dan perusakan ekosistem, imigrasi gelap, pembajakan/perampokan, aksi radikalisme, konflik komunal dan dampak bencana alam.

Mencermati dinamika konteks tersebut di atas, maka dilaksanakannya Perumusan Kebijakan Kebijakan Strategi Pengamanan Wilayah Nasional, yang bertujuan untuk merumuskan kebijakan strategi pengamanan wilayah nasional, terutama laut, sebagai negara kepulauan yang mempunyai posisi geostrategis sangat unggul di lintasan jalur pelayaran manca negara. Sasaran yang ingin dicapai dari perumusan kebijakan ini adalah tersusunnya kebijakan strategi pengamanan wilayah nasional, yang dapat dijadikan masukan dalam perumusan operasional strategi pertahanan keamanan dan pengembangan wilayah kawasan perbatasan.

Prabowo Subiyanto, Ksatria Bertopeng Berkuda Hitam

       
        


Pengunduran diri Prabowo beberapa saat lalu menimbulkan polemik yang cukup mempengaruhi negara ini, bahkan menjadi sorotan dunia. Ga heran banyak bully dan sindiran untuk Prabowo di media sosial dan banyak pengamat (atau merasa pengamat) yang memberikan komentarnya di Televisi. Apa yang dilakukan Prabowo mungkin membuat malu para pendukungnya bahkan saya sendiri sangat menyayangkan tindakannya. Saya sampai membuat status di Facebook dan Twitter, “Beruntung saya tidak memilih Prabowo karena dia adalah salah satu contoh figur Pemimpin yang Pecundang”. Namun saya sedikit mengkoreksi sedikit status saya, ‘Apakah benar Prabowo adalah seorang Pecundang?’.
                Saya membuat penilaian sendiri atas tindakan Prabowo yang cukup menggemparkan ini.
“Prabowo bukan pecundang, dia hanya mengorbankan dirinya untuk keselamatan bangsa ini”.
Coba agan2 bayangkan, berapa besar usaha Prabowo dalam 10 tahun belakangan ini untuk menjadi Presiden? Apakah dia rela menghancurkan apa yang dengan susah payah dibangunnya hanya dengan satu opini yang sudah pasti mempermalukan dia dan menghancurkan partainya?
Agan2 tau sendiri kan, bagaimana dia memperjuangkan bangsa ini. Ga mungkin dia menghancurkan harga dirinya hanya demi sebuah kekuasaan yang semu. Karena nila setitik, rusak susu sebelanga.
Perolehan suara yang sudah diputuskan KPU juga sudah cukup memuaskan, 46,85%.
Dan  satu yang kita juga harus ingat, Prabowo mencintai Indonesia.
                Yang membuat saya berfikir bahwa Prabowo adalah Ksatria Bertopeng Berkuda Hitam adalah, Prabowo mengorbankan dirinya dan mempermalukan dirinya agar masa pendukungnya tidak turun ke jalan dan protes atas keputusan akhir KPU.
Agan2 tau sendiri siapa saja orang yang dibelakang Prabowo. Kader PKS keseluruhan yang selama ini kita tau sangat fasis dan menghalalkan berbagai cara untuk mendapatkan kekuasaan, dan kita juga tau bagaimana mereka merupakan partai terkorup dan paling jago memanipulasi data dan juga gambar. Ada ARB juga yang kaya namun sedang dililit hutang, bagaimana Lapindo menimbulkan masalah dan menjadi polemik bangsa ini.

Untuk menghindari orang-orang itu menghancurkan bangsa ini, Prabowo mengorbankan dirinya demi bangsa ini. Apalah arti harga diri jika nasib bangsa ini ada di ambang kehancuran.
Jadi, agan2 berhentilah bully dan menghina Pak Prabowo. Berterima Kasihlah dengan keberanian dia dan kesetiaan dia terhadap bangsa Indonesia yang kita cintai ini.

Terimakasih Pak Prabowo....

Berikut adalah beberapa prestasi Prabowo Subiyanto
  1. Prabowo berhasil mengharumkan nama Kopassus di dunia internasional dengan berbagai prestasinya,sehingga KOPASSUS diakui sebagai salah satu pasukan elit terbaik dunia, memiliki kesejahteraan yang paling baik dibandingkan satuan lainnya dan juga memiliki kelengkapan militer yang dapat disejajarkan dengan satuan elite militer dunia.
  2. Selaku pembina olahraga polo berkuda di Indonesia, pada Januari 2014 Prabowo telah berhasil menjadikan tim polo berkuda Indonesia menjuarai Kejuaraan Polo Berkuda se-Asia. Tim nasional Indonesia yang terdiri dari putera-putera petani berhasil mengalahkan tim nasional India, Cina, dan Korea Selatan yang diwakili oleh putera-putera raja-raja. Selengkapnya: http://tinyurl.com/PoloBerkuda
  3. Selama menjabat sebagai Ketua Umum IPSI, prestasi tim nasional pencak silat Indonesia selalu berkibar di kejuaraan internasional. Selama 20 tahun terakhir, Prabowo memastikan tim nasional pencak silat mendapat pendidikan terbaik, latihan tanding terbaik, dan fasilitas pelatnas terbaik. Bahkan, Prabowo mengawasi langsung latihan dengan menjadikan rumahnya tempat latihan silat. Selengkapnya: http://www.merdeka.com/peristiwa/prabowo-rela-rumahnya-jadi-tempat-latihan-pencak-silat.html
  4. Selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo menjadikan Gerindra alat politik bagi putera-puteri terbaik bangsa seperti Basuki T Purnama (Ahok), M. Ridwan Kamil, dan Bima Arya Sugiarto untuk maju di pilkada dan memimpin daerahnya. Ketiganya sekarang diakui sebagai pemimpin yang berhasil membawa perubahan nyata di provinsi DKI Jakarta, kota Bandung dan kota Bogor. Prestasi Ahok, Ridwan Kamil dan Bima Arya juga adalah juga prestasi Prabowo. Selengkapnya: http://jabar.tribunnews.com/2014/02/15/prabowo-ridwan-kamil-jadi-wali-kota-bandung-nggak-pakai-duit
  5. Selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo menjadikan Gerindra partai politik dengan transparansi proses dan transparansi keuangan terbaik, diakui oleh Transparency International Indonesia (TII) dan Indonesia Corruption Watch (ICW). Di awal tahun 2013, Partai Gerindra mempelopori pendaftaran calon anggota DPR dan DPRD secara terbuka dan pemilihan berdasarkan prestasi (merit based). Selengkapnya: http://www.antikorupsi.org/id/content/icw-tuntut-keterbukaan-informasi-keuangan-partai-politik
  6. Masih bicara mengenai transparansi, selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo gigih memastikan kader Gerindra menghemat uang negara. Salah satu sikap yang diambil adalah memastikan tidak ada kader Gerindra di DPR dan DPRD yang mengikuti “kebiasaan” jalan-jalan dengan kedok studi banding ke luar negeri. Selengkapnya: http://www.gatra.com/pemilu-partai/44368-gerindra-haramkan-kadernya-gunakan-uang-rakyat-untuk-studi-banding.html
  7. Selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo menjadikan Gerindra partai pertama dan satu-satunya partai politik yang mendeklarasikan sebuah rencana aksi yang akan dijalankan. Rencana aksi yang dinamakan “6 Program Aksi Transformasi Bangsa” ini disusun oleh Prabowo bersama dengan ratusan profesor dan guru besar dengan target-target yang jelas dan terukur. Selengkapnya: http:// tinyurl.com/6ProgramPrabowo
  8. Selaku Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo selalu menekankan akan pentingnya aksi nyata berkesinambungan. Salah satu realisasi dari konsep ini adalah layanan ambulans gratis Partai Gerindra yang sudah berjalan sejak tahun 2010. Saat ini armada ambulans gratis Partai Gerindra terdiri dari 400 mobil dan 400 tim relawan kesehatan yang siap memastikan setiap warga tidak mampu dapat memperoleh bantuan kesehatan secara gratis. Selengkapnya: http://partaigerindra.or.id/ambulance-gerindra
  9. Selaku warga negara biasa yang terdorong untuk membantu sesama warga negara, Prabowo pernah membantu kepulangan 200 BMI yang mengalami kesulitan di Yordania. Prabowo juga pernah membebaskan seorang BMI korban perdagangan manusia asal NTT, Wilfrida Soik di Malaysia dari tuntutan mati di Pengadilan Kelantan dengan merangkul pengacara terbaik Malaysia Tan Sri Dr. Muhammad Shafee Abdullah. Selengkapnya: http://www.tribunnews.com/nasional/2014/04/07/prabowo-sukses-bebaskan-wilfrida-dari-hukuman-mati
  10. Selaku warga negara biasa yang peduli, selama enam tahun terakhir Prabowo konsisten menyelenggarakan Piala Garuda – turnamen sepakbola tingkat nasional untuk kelompok usia U-12, U14 dan U16. Piala Garuda telah berhasil meluluskan beberapa orang pemain ke tim nasional U-19, tim yang telah berhasil mengharumkan nama bangsa di berbagai ajang internasional. Adalah cita-cita Prabowo agar tim nasional Indonesia suatu hari dapat bertanding dan memenangkan piala dunia. Selengkapnya: http://bola.okezone.com/read/2013/12/28/49/918731/64-ssb-bertarung-di-piala-garuda-vi
  11. Selaku warga negara yang peduli dan memahami pentingnya pendidikan, Prabowo mengelola beasiswa penuh hingga tingkat mahasiswa untuk seluruh warga yang membutuhkan yang tinggal di sekitar rumahnya di Desa Bojong Koneng, Megamendung, Kabupaten Bogor. Selengkapnya: http://news.detik.com/pemilu2014/read/2014/04/12/203716/2553409/1562/sosokprabowo-subianto-di-mata-anaknya
  12. Selaku warga negara yang peduli dan memahami pentingnya pendidikan,Prabowo bersama Prof. Yohanes Surya menyelenggarakan Olimpiade Fisika Tingkat Asia (APHO). Dalam kompetisi ini, Prabowo bersama Prof. Yohanes Surya membuktikan bahwa setiap anak bangsa yang mendapatkan kesempatan untuk belajar dengan baik dapat berprestasi di tingkat internasional. Selengkapnya: http://www.yohanessurya.com/news.php?pid=1&id=270
  13. Selaku Calon Presiden 2014, Prabowo telah terbukti sebagai satu-satunya Calon Presiden yang berani menandatangani kontrak politik untuk mewujudkan aspirasi kaum buruh Indonesia sekiranya dipercaya sebagai Presiden RI Periode 2014-2019.


Gereja Blenduk (GPIB Immanuel), Semarang

                


                Kalau ditanya GPIB (Gereja Protestan Indonesia bagian Barat) Immanuel, mungkin hanya sebagian orang yang tau. Namun jika ditanya Gereja Blenduk banyak orang yang tau. Gereja yang terletak di Kota Semarang, jawa Tengah tepatnya di kawasan Kota Tua ini memang sangat mempesona. Bentuk atapnya yang membentuk kubah maka disebut dengan Blenduk. Gereja blenduk merupakan gereja tertua di Jawa Tengah. Gereja ini berdiri sejak masa pemerintahan kolonial Belanda tepatnya pada tahun 1753.
                Gereja ini menempati area seluas 100 meter persegi, memiliki dua lantai di dalamnya. Lampu gantung menghiasi bagian dalam gereja ini jika Anda masuk kedalam melewati Pintu masuk gereja yang berbentuk lengkung di atasnya. Interior yang cantik juga menjadi aksen yang menarik bangunan bagian dalam gereja ini. Tipe jendela gereja ini pun terdapat dua jenis yaitu jendela yang bedaun krepyak dan satu lagi berbingkai. Gereja Blenduk sudah beberapa kali mengalami renovasi, namun keindahan bangunannya tetap menjadi daya tarik Gereja ini.

                Bagi saya, jika ada teman atau kerabat yang berkunjung ke kota Semarang, sangat tidak lengkap jika tidak diajak ke Gereja Blenduk. Untuk sekedar menikmati keindahan bangunannya, atau klasiknya bangunan di sekitar Gereja tersebut. Dan masih banyak bangunan tua yang layak dinikmati keindahannya. Hanya saja Pemerintah Kota Semarang kurang memperhatikan potensi tersebut. Bisa saja sebutan Kota Semarang ‘Venice van Java’ kembali berjaya lagi.

Gubernur Terganteng di Indonesia

                Buat kaum Hawa, siapa yang ga mau kalau punya pemimpin daerahnya yang ganteng, apalagi jika gantengnya berkharisma. Mungkin beberapa dari kaum hawa akan teriak histeris jika bertemu dengan pemimpin tersebut. Berikut ada beberapa Pemimpin Provinsi (Gubernur) tahun 2014 ini yang bisa dikatakan tampan dan cukup menarik mata kaum Hawa. Semoga ketampanannya berbanding lurus dengan kinerja selama kepemimpinannya.



Muhammad Zainul Majdi
Dr. K.H. TGH. Muhammad Zainul Majdi, M.A atau yang akrab disapa Tuan Guru Bajang (lahir di Pancor, Selong, 31 Mei 1972; umur 42 tahun) adalah Gubernur Nusa Tenggara Barat masa jabatan 2008-2013. Ia menjabat didampingi oleh Wakil Gubernur Badrul Munir.
Sebelumnya, Majdi menjadi anggota DPR RI masa jabatan 2004-2009 dari Partai Bulan Bintang yang membidangi masalah pendidikan, pemuda, olahraga, pariwisata, kesenian dan kebudayaan (Komisi X).




Gatot Pujo Nugroho
Sebenarnya dengan ketampanan dan senyumnya, bisa menempati urutan teratas dari Gubernur Terganteng. Hanya saja, dia berasal dari Partai PKS yang sedikit kurang ku sukai jadi dia hanya menempati urutan kedua.
H. Gatot Pujo Nugroho, A.Md, S.T., M.Si (lahir di Magelang, Jawa Tengah, 11 Juni 1962; umur 52 tahun) adalah Gubernur Sumatera Utara sejak 14 Maret 2013. Sebelumnya, Gatot merupakan Plt. Gubernur Sumatera Utara sejak 2011 hingga 2013 menggantikan Syamsul Arifin yang terjerat kasus korupsi. Gatot yang adalah politikus PKS ini, berduet dengan Syamsul Arifin pada Pemilukada Sumatera Utara 2008 dengan tagline Syampurno.
Dalam Pilkada Sumut 2013, ia maju dan menggandeng Bupati Serdang Bedagai, H.T. Erry Nuradi sebagai wakilnya. Sesuai hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, pasangan nomor urut 5 yang membawa tagline Ganteng ini memenangkan pilkada satu putaran di angka 32,05 %.




Muhammad Ridho Ficardo
Muhammad Ridho Ficardo, M.Si (lahir di Bandar Lampung, Lampung, 20 Juli 1980; umur 34 tahun) adalah Gubernur Lampung yang menjabat pada periode 2014-2019. Ia bersama wakilnya Bachtiar Basri dilantik pada 2 Juni 2014 di gedung DPRD Lampung. Pasangan M. Ridho-Bachtiar berhasil memenangi pilkada Lampung dengan perolehan suara sebesar 44,78 persen. Pasangan nomor urut satu, Berlian Tihang-Mukhlis Basri memperoleh 14,76 persen suara dan di posisi terakhir ditempati pasangan nomor urut empat, M Alzier Dianis Thabrani-Lukman Hakim (Aman) dengan perolehan suara 7,06 persen. Ia merupakan gubernur termuda saat dilantik yang dipilih oleh rakyat, ia dilantik pada usia 33 tahun.
Ia lahir di Lampung dari orang tua berlatar belakang berbeda. Ayahnya berasal dari Tulungagung, Jawa Timur sedangkan ibunya, asli dari Lampung.




Basuki Tjahaja Purnama
Ini termasuk favoritku. Pernah bertemu dengannya, dan memang sedikit memujanya. Bukan hanya dari ketampanannya, juga dengan kinerja dan pemikirannya. Cukup banyak prestasinya dan dengan ketegasannya, banyak orang yang menghindarinya, justru itu menjadi pesona bagiku. Walaupun dia masih menjabat sebagai Wakil Gubernur dan pernah menjadi PLT  Gubernur, namun setelah Jokowi dilantik, maka Ahok Resmi menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Ir. Basuki Tjahaja Purnama, MM (EYD: Basuki Cahaya Purnama, nama Tionghoa: Zhōng Wànxié / 鍾萬勰) (lahir di Manggar, Belitung Timur, 29 Juni 1966; umur 48 tahun), atau paling dikenal dengan panggilan Hakka Ahok, adalah Wakil Gubernur DKI Jakarta dari 15 Oktober 2012 yang mendampingi Gubernur Joko Widodo.
Sebelumnya Ahok merupakan anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat periode 2009-2014 dari Partai Golkar namun mengundurkan diri pada 2012 setelah mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI Jakarta untuk Pemilukada 2012. Dia pernah pula menjabat sebagai Bupati Belitung Timur periode 2005-2006. Ia merupakan etnis Tionghoa pertama yang menjadi Bupati Kabupaten Belitung Timur, yang populer sebutan masyarakat setempat dengan singkatan Kabupaten Beltim.
Pada tahun 2012, ia mencalonkan diri sebagai wakil gubernur DKI berpasangan dengan Joko Widodo, wali kota Solo. Basuki juga merupakan kakak kandung dari Basuri Tjahaja Purnama, Bupati Kabupaten Belitung Timur (Beltim) periode 2010-2015.
Dalam pemilihan gubernur Jakarta 2012, mereka memenangkan pemilu dengan presentase 53,82% suara. Pasangan ini dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).
Pada tanggal 1 Juni 2014, karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo telah mengambil cuti panjang untuk menjadi calon presiden dalam Pemilihan umum Presiden Indonesia 2014, Basuki Tjahaja Purnama resmi menjadi Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta.




Ganjar Pranowo
Kalau Pak Ganjar, memang favoritku sebelum beliau menjadi Gubernur. Sempat bernazar, jika Pak Ganjar menang menjadi Gubernur Jawa Tengah, saya akan menjadi warga Jawa Tengah. Siapa yang ga mau punya Gubernur seganteng itu kan? Dalam beberapa kali pertemuan dengan beliau, masih saja terpesona dengan kharismanya. Tenang dan menggambarkan sosok pemimpin.
H. Ganjar Pranowo, SH (lahir 28 Oktober 1968; umur 45 tahun) adalah Gubernur Jawa Tengah yang menjabat sejak 23 Agustus 2013. Sebelumnya, ia adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi PDI Perjuangan.
Ganjar maju menjadi calon gubernur dalam Pemilihan Umum Gubernur Jawa Tengah Tahun 2013, berpasangan dengan Heru Sudjatmoko yang diusung oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau PDIP. Ganjar-Heru yang dikenal dengan tagline mboten korupsi mboten ngapusi ini keluar sebagai pemenang dengan total perolehan suara mencapai 48,82%.
Pelantikan Ganjar sebagai gubernur dilaksanakan hari Jumat, 23 Agustus 2013 oleh Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di DPRD Jawa Tengah, Jalan Pahlawan Semarang[1].


Lorman Tua Girsang dan Bernike Ida Manurung

          Jika ada pasangan yang paling romantis sedunia, aku bisa katakan itu adalah kedua orangtuaku. Mungkin mereka memang sudah berjodoh. Di takdirkan Tuhan untuk selalu bersama. Dari mulai kelahiran dan kematian. Mereka selalu bersama dan saling menunggu. Mereka pasangan yang benar-benar pasangan.

Bapakku, dalam berbagai kesempatan dan moment

          Lorman Tua Girsang, Bapakku. Lahir dengan bakat musik dan humorisnya. Semua orang yang dekat dengannya pasti merasa terhibur. Parasnya tidak bisa dikatakan biasa saja. Dia menjadi salah satu idola di lingkungannya pada saat itu. Selain itu, dia juga ahli olah raga. Mungkin karena kebiasaan merokoknya, dia tidak terlalu kuat untuk melakukan aktivitas olah raga berlama-lama.
          Selain punya paras yang tampan, dia juga mempunyai jiwa yang bertanggungjawab. Pada saat usianya belasan tahun (mungkin sekitar 17-18 tahun), Bapaknya dipanggil Tuhan. Dia mempunyai adik 6 lagi. Mau tidak mau, beban keluarga dia tanggung bersama Ibunya. Karena didalam keluarga Batak, lelaki adalah penanggung jawab keluarga. Pada saat itu, dia  adalah satu-satunya anak laki-laki yang tidak pergi merantau. Alhasil, dia harus ikut banting tulang untuk menghidupi keluarga.
          Keluarga D.P Girsang bukan berasal dari keluarga tidak mampu. Tapi yang namanya pengusaha, kadang mengalami pasang surut dalam bisnisnya. Itu juga yang dialami Bapak saya pasca Bapaknya meninggal.

Arni dan Mama, disaat-saat terakhirnya


          Bernike Ida Manurung, Mamaku. Bisa dikatakan dia adalah “kembang desa”. Parasnya yang cantik, tinggi dan dengan lesung pipi menghiasi wajahnya, banyak kaum adam yang tertarik padanya. Ditambah dengan latar belakang keluarga yang berada.
          Mamaku termasuk orang yang cepat bergaul dengan siapa saja. Dia juga pintar bernyanyi. Pada saat muda, termasuk modis dalam berpakaian dibandingkan teman-teman sebayanya. Dia termasuk yang humoris, selalu menyukai hal-hal yang dapat menghibur diri.
          Kenapa aku katakan mereka berjodoh? Untuk tanggal kelahiran, mereka sangat dekat jaraknya. Bapak, 15 Desember 1959 dan Mama 31 Januari 1960, mereka dilahirkan di Pematang Siantar, Sumatra Utara. Rumah mereka juga sangat berdekatan. Bedanya hanya 1 gang saja.
          Cinta mereka bersemi saat SMA. Dari cerita yang ku dengar, mereka berpacaran lebih dari 4 tahun. Keduanya adalah tipe pencemburu. Saat Bapak dekat dengan wanita lain, Mama pasti marah. Demikian juga  sebaliknya. Jadilah mereka menghabiskan waktu bersama agar mengurangi kecurigaan satu sama lain.

Keluarga Lorman Tua Girsang dan Bernike Ida Manurung
(atas dari kanan) Yenny, Ardo, Arni, Tere, Gio
(bawah dari kanan) Bapak dan Mama


          Mereka menikah pada tanggal 26 Juni 1981 di GKPS Sudirman. Dikaruniai 6 anak, 4 putri dan 2 putra. Yenny Mastiur Girsang (Yenny), Andi Girsang (Andi), Lihardo Girsang (Ardo), Pahlawarni Girsang (Arni), Theresiani Girsang (Tere) dan Giovanni Girsang (Gio). Namun, sebelum Ardo lahir, Tuhan lebih dahulu memanggil Andi.
Kenapa aku katakan mereka romantis? Dalam setiap rumah tangga, selalu ada pasang surut. Tapi mereka selalu melewati bersama dalam suka dan duka. Bagaimana mereka saling mensuport satu sama lain. Tidak terucap di bibir, tapi lewat perhatian dan pengertian. Aku suka tersenyum kalau ingat betapa mesranya mereka naik vespa berdua jika pergi Gereja.
Salah satu support yang dilakukan adalah, saat Bapak mengambil gelar sarjananya di Padang sekitar tahun 1995-1997. Mama langsung bertindak menjadi tulang punggung Keluarga. Dia menghidupi kami serta mengajari kami banyak hal. Pada saat itu adalah krisis bagi keluarga kami. Kami tidak bisa hidup hanya dari gaji seorang PNS Guru SMA. Biasanya Bapak mencari penghasilan tambahan lain.
Hal yang dilakukan Mama adalah, berjualan kangkung! Setiap hari kita ambil kangkung di ladang. Ambil-Ikat dan hitung hingga 100 ikat. Besoknya Mama akan jual ke pasar. Tapi hal itu dibuat Mama bukan menjadi derita buat kami. Setiap weekend dia buat acara seperti kumpul-kumpul untuk makan bersama, atau mandi di sungai sambil membawa bekal.
Ada hal romantis lain yang sangat kuingat. Saat itu akan ada hajatan, kita masak besar. Mama menitipkan kepada Bapak nasi yang sedang dimasak untuk diperhatikan jangan sampai gosong. Ternyata Bapak lalai. Jadilah sedikit keributan, sampai mama jengkel. Untuk meredam itu, Bapak peluk Mama dan minta maaf. Setelah itu mereka tertawa bersama.
Kenapa aku katakan mereka ditakdirkan untuk selalu bersama? Selain mereka dilahirkan dengan waktu yang berdekatan, mereka juga dipanggil dengan waktu yang berdekatan. Bapak dipanggil Tuhan lebih dahulu, 25 Oktober 2012. Sepertinya Mama tidak mau berpisah terlalu lama dengan Bapak. 7 Maret 2014 pun, dia segera menemui jodohnya. Kali ini, mereka merayakan ulang tahun pernikahan di surga.
          Selamat Ulang Tahun Pernikahan, Mom... Dad... Kalian selalu ada dihatiku.
Miss u, Mom... Dad...

Love u, Mom... Dad... (arni girsang)

Mengunjungi makam orangtua sebelum kembali ke perantauan