Malam, kadang indah kadang kelam. Kadang diselimuti
kelabu, kadang bertabur bintang.
Malam, kadang menyejukkan kadang menyesakkan. Kadang begitu
hangat dan ramah, kadang begitu sinis meringis.
Malamku tak selalu indah...
Pertemuanku dengan Malam sungguh istimewa, tapi ku tak
mau mengakhirinya secepatnya.
Malamku bagaikan candu. Aku ingin selalu bertemu
dengannya, bersama menikmati rayuan angin dan senyum menggoda bulan dan bintang
yang mengintip.
Tapi Malam bukan hanya milikku saja.
Malamku tak selalu indah...
Malamku berubah, Malamku sedang kelam. Malamku tak ingin
bertemu denganku, Malamku tak ingin menghampiriku, Malamku tak ingin tau
keadaanku.
Mungkin Malam sudah lelah, harus menjadi bagian gelap
dalam bumi ini.
Malamku tak selalu indah...
Akupun lelah setiap saat menunggu Malam, sementara Fajar
selalu meminta dipeluk.
Fajar tak pernah datang terlambat. Fajar selalu menyambut
dengan senyuman dan keramahan.
Fajar tak pernah gelap dan kelam.
Malamku begitu istimewa, tapi ku sudah lelah...
Malamku tak selalu indah...