Konsep Indonesia sebagai poros maritim dunia


Indonesia adalah salah satu negara yang mempunyai panjang garis pantai terpanjang di dunia. Kekayaan sumber daya alam Indonesia inilah yang memiliki potensi besar untuk memajukan perekonomian Indonesia. Seluruh alur pelayaran dunia yang melalui jalur strategis di Indonesia akan dipergunakan sebagai pendekatan diplomasi terkait dengan peran strategis Indonesia. 
Beberapa hal yang perlu dilaksanakan Jokowi dalam menjalankan Pemerintahan dalam menjalankan konsep Indonesia sebagai negara maritim, tertuang dalam beberapa poin berikut:
1. Indonesia Negara Maritim yang mempunyai armada niaga.
Alternatif lembaga keuangan non-bank khusus untuk membiayai pembelian kapal, dengan tujuan mengembangkan pelayaran nasional. 
Fokus Bisnis : Pembiayaan kapal-kapal niaga nasional dengan fokus pembiayaan kepada perusahaan pelayaran kelas menengah ke bawah. 
Mekanisme : - Leasing - Purchase on Installment - Sale and lease back

2. Indonesia Negara Maritim yang mempunyai armada militer.
Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, Indonesia sudah selayaknya dan harus memiliki kekuatan pengawal di lautan yang berfungsi sebagai penghubung, pemersatu, dan perekat negara kepulauan. Semboyan jalesveva jayamahe bisa diterjemahkan sebagai postur kekuatan TNI AL yang kuat, besar dan profesional. Embrionya mulai menampakkan tunas dan semakin membentuk patron itu, TNI AL sedang dan akan menuju tahapan strategis, menuju kekuatan tiga armada tempur. Ketika saat itu akan segera tiba, kepulauan jamrud khatulistiwa Indonesia diniscayakan dikawal oleh kekuatan tiga armada tempur yang tangguh dan modern yang mampu memberikan kekuatan penangkal yang terukur, besar dan disegani. Saat ini TNI AL memiliki kekuatan dua armada tempur yaitu armada barat dan timur dengan alutsista utama 154 KRI dan 209 KAL, 2 divisi Marinir dan sebaran pangkalan yang merata.
Fokus Bisnis : Sumber daya laut Indonesia akan dikawal untuk tidak dicuri dan hasilnya akan menjadi sumber ekspor.

3. Indonesia Negara Maritim yang kesibukannya di laut menandingi irama gelombang lautan itu sendiri.
Balada nenek moyangku orang pelaut, masih berdengung sekarang ini, tetapi bukan berarti bangsa Indonesia sekarang ini automatically sudah maritime oriented. Pada era globalisasi sekarang ini, arti keamanan maritim merupakan agenda prioritas masyarakat internasional, dan hal ini juga dipahami dengan baik oleh ASEAN, yang merespon dengan membentuk ASEAN Maritime Forum.

Pada sisi lainnya, strategi maritim nasional harus mampu menjawab tantangan lingkungan strategis yang sarat dengan kepentingan pihak lain, spektrum ancaman semakin kompleks, dan tekanan untuk bekerjasama. Tidak jalan lain, kecuali bersiap sedini mungkin.