Masa Kecil, Masa Paling Bahagia.

Banyak yang beranggapan jika masa SMA adalah masa paling bahagia. Kemudian aku mencoba membantahnya, tapi tetap saja banyak orang yang merasa SMA adalah masa paling bahagia. Teori ini aku dapatkan saat bertanya kepada teman-teman yang seumuran. Katanya sih, karena masa SMA adalah masa pertama kali mengalami cinta-cintaan, dan pembentukan jati diri. Wah, bisa-bisa sebentar lagi masa SMP menjadi masa paling bahagia. Soalnya anak SMP jaman sekarang sudah mengalami cinta-cintaan, dan dewasa belum pada saatnya.
            Kemudian aku keberatan dengan pernyataan teman-teman. Aku lebih setuju jika masa paling bahagia adalah saat kita masih kecil, masih polos, bebas tanpa beban, dan apa adanya. Untuk soal cinta, sebenarnya kita sudah jatuh cinta pada saat masih kecil. Jatuh cinta dengn orang tua dan saudara. Bukankah cinta kepada keluarga lebih agung dibandingkan dengan lawan jenis?
            Ingatan masa kecil kita juga mempengaruhi karakter dan jati diri kita pada saat dewasa. Jika kita sering dikucilkan, maka kita cenderung akan menjadi pendiam. Begitu juga sebaliknya. Itulah makanya aku sepakat jika masa kecil adalah masa paling bahagia.
            Berlari sekencangnya tanpa merasa ada beban, Cuma ingin berlari, bukan karena berlari dari kenyataan, seperti yang kita alami ketika dewasa. Tertawa lepas, karena ingin tertawa. Bukan tertawa karena ingin menghargai, palsu. Masa kecil tidak ada yang palsu. Senyum palsu, bibir palsu, alis palsu, payudara palsu.
            Bermimpi? Masa kecil kita bebas untuk bermimpi. Ingin menjadi apa dan seperti apa? Ketika dewasa, aku sulit untuk bermimpi. Untuk tidur saja sulit, harus dibantu dengan obat-obatan. Bermimpi adalah hal yang mahal saat ini. Bermimpi dengan bebas, tanpa ada kata “tapi”, “namun”, “ntar kalau..”.

            Kehidupan ku paling bahagia adalah pada masa kecil ku. Bagaimana dengan mu?

Manusia Asing

Seringkali ketika kita berada di tempat umum, dan bertemu dengan manusia lain, kita berusaha untuk tidak melakukan kontak mata, atau berbalas senyum. Berbeda dengan semut, yang ketika bertemu dengan semut lain, akan bertegur sapa. Kita tidak tau mereka saling mengenal atau tidak. Lagian, jumlah semut sebegitu banyak, apa mereka saling mengingat satu sama lain?
Aku sering mengalami itu. Di tempat umum, berada di keramaian, merasa sepi dan kosong. Merasa menjadi manusia asing. Mencoba senyum, nanti dianggap keganjenan, mencoba bertatap mata dicurigai mau menghipnotis. Manusia asing penuh dengan kecurigaan.
Manusia Asing lebih akrab dengan gadget, yang kita sendiri tidak kenal pembuatnya beserta timnya. Manusia Asing lebih menyukai dunia maya daripada apa yang ada di dunia nyata.
Manusia Asing semakin banyak populasinya. Bahkan kita sendiri adalah bagian dari manusia itu. Manusia yang lebih mementingkan diri sendiri, manusia yang kadang lupa akan lingkungannya.
Manusia Asing tidak merugikan, hanya saja bisa menular. Manusia normal akan menjadi asing jika berdekatan dengan Manusia Asing.

Manusia Asing bisa disembuhkan. Menjadi pilihan, apakah ingin tetap menjadi Manusia Asing, atau asing diantara Manusia Asing. (pag)

Life must go on...


Ini hal yang mampu merubah hidup ku. 1 rintangan lagi yang harus aku lalui. Bukan aku tak mampu melewatinya, hanya saja aku merasa terlalu memaksakan diri. Hingga akhirnya memulai dari awal adalah keputusan yang bijaksana.
            Ini bukan hanya soal ingin atau tidak, cocok atau tidak, mampu atau tidak. Ini bukan soal menilai. Ini hanya soal memulai dan mengakhiri. Permulaan yang sangat jauh ke belakang, akhirnya harus ada yang berani mengakhiri. Demi waktu. Demi tenaga. Demi pikiran.
            Sepanjang malam lelah untuk berfikir, apakah aku esok akan menjadi lebih baik? Kehadiran yang tidak diinginkan. Pola yang tidak seragam. Nada yang tidak seirama. Akan memunculkan hasil yang tidak indah, bukan?
            Ini bukan soal benar atau salah. Ini seperti misteri. Bagaimana bisa menjadi apa adanya dan menghasilkan ada apanya. Seperti sebelumnya. Ah, mungkin aku terlalu terkenang dengan kejayaan masa lalu. Aku yang di puji dan puja dalam setiap hasil dan kinerja. Dan sekarang, setiap yang diamati adalah salah.
            Ini pertama dalam hidup mu, bukan? Orang meragukan kemampuan mu. Dimana salahnya? Aku pun tak tau dimana. Diminta bicara, tapi malah jadi makin salah.
            Ini bukan akhir, ini adalah sebuah awal. Awal dari pembelajaran untuk tidak menyia-nyiakan waktu, dan tidak terlalu takut untuk menyakiti dan menolak. Ini sebuah awal, bukan? Life must go on... (pag)

Sahabatku | Bagaimana aku Tanpa Mereka?

Selain Keluarga, sahabat adalah yang Tuhan berikan yang terbaik buatku. Manusia terbaik yang Tuhan berikan untukku saat kuliah untuk selalu menemani dan membantuku. Mereka hebat, buatku tidak manja, selalu mandiri tapi mereka sangat memperhatikanku. Oh well, itu yang ku rasakan. Karena biasanya pria suka menyangkal kalau sedang dipuji dan puja. Oh, sahabatku adalah pria. Keempatnya adalah pria hebat setelah Bapak dan Abangku!!
Lewat mereka aku belajar bagaimana saat pria jatuh cinta, PDKT, bagaimana pria yang tulus mencintai atau ragu untuk menyukai walaupun sudah saling kenal dan dekat, bagaimana pria yang hanya bercanda saat menjalin hubungan. Yah, mereka cerita samaku tentang bagaimana mereka menyukai seorang perempuan atau menceritakan perempuan yang dekat dengan mereka.
Mereka kadang ku jadikan alasan untuk menolak seorang pria yang berusaha mendekat. Akan ku katakan aku punya sahabat yang begitu protektif, jika ingin menjalin hubungan denganku, silahkan bertanya pada mereka. Beberapa ada yang mundur, dianggap aku punya pelindung-pelindung.
Hubunganku dengan pacar atau calon pacar atau yang pernah dekat dengan sahabatku tidak selalu berjalan dengan baik. Ada yang baru PDKT, langsung sinis denganku. Ada yang sudah jadian, sedikit menjauh dariku. Ada yang masa PDKT, ikut PDKT denganku (ini yang paling ku suka, dapat nastar soalnya J). Ada juga yang setelah putus baru dekat denganku.
Hubunganku dengan sahabatku juga tidak selalu berjalan dengan baik. Kadang pasang, surut, bahkan tenggelam. Yang aku suka saat mereka curhat tentang perempuan yang dia suka ke aku. Ada yang sukanya serius, ada yang sukanya karena bingung, ada yang sukanya cuma untuk teman chatting, ada yang sukanya “daripada ga ada lagi”, ada yang sukanya betah jadi “secret admirer”, ada yang sukanya karena “HOT”, ada yang sukanya karena yang dia suka ga suka sama dia, ada yang sukanya karena perbedaan agama. Ah, cerita mereka memang lucu dan aku suka.
Kata orang, jika perempuan dan laki-laki bersahabat, tidak akan mungkin muncul rasa cinta. Ah, itu tidak salah. Tapi masing-masing pintar menyembunyikan rasanya. Diantara keempat sahabatku, hanya 1 yang tidak pernah ku merasakan cinta sama sekali. Mungkin karena dia memperlakukanku seperti adiknya sendiri dan kadang suka nyeleneh kalau ngomong samaku, jadi sedikit ilfil sama dia. Kita sebut saja initial namanya B. Bagaimana dengan ketiga sahabatku yang lain? Ah, mereka istimewa. Semuanya sangat istimewa. Aku pernah menyukai dia saat pertama kali masuk kuliah, dia yang paling menarik diantara mereka berempat. Aku juga pernah menyukai dia yang sangat care diantara mereka berempat, dan saat itu dia malah menyukai orang yang paling tidak ku suka. Aku juga pernah menyukai dia yang paling pendiam, disaat aku merasa tidak ada lagi yang perduli, dia sangat memperhatikan.
Mereka kurang istimewa apalagi? Saat aku di RS, mereka menjenguk dan menguatkanku. Disaat aku hilang, mereka mencariku. Disaat aku jatuh, mereka mengangkatku. Disaat aku naik, mereka mendukungku. Disaat aku ditinggalkan, mereka menemaniku. Disaat aku patah semangat, mereka mendorongku. Sepertinya hampir disetiap moment sulit dalam hidupku, mereka selalu ada buatku. Mereka, sahabatku. Bukan mereka, pria-pria yang ngomong sayang dan cinta, tapi pergi saat merasa bosan atau jenuh. Mereka, sahabatku. Yang sangat istimewa, dikirimkan Tuhan buatku.
Aku sekarang berfikir egois, jika aku ingin menikah, aku hanya akan menikah dengan sahabatku. Yang sudah 9 tahun kita bersama. Aku sangat egoiskan? Bagaimana mungkin mereka mau menikah denganku? Hahaha...
Sengaja nama-nama mereka tak ku sebutkan. Silahkan bertanya langsung jika ingin tau. Aku hanya ingin nama mereka tersembunyi. Jangan sampai orang lain tau kalau keempat sahabatku ini punya sahabat perempuan yang freak, yang sangat menggilai mereka, yang sangat ketergantungan dengan mereka, dan selalu mencintai mereka.

Love u friends...(pag)


Tips Investasi Warren Buffett

Hidup (memang) seperti roda.



Memiliki kehidupan memang sebuah anugrah. Terutama jika bisa melihat, mendengar dan merasakan. Banyak yang bilang kalau hidup ibarat roda pedati, kadang diatas dan kadang dibawah. Tapi, tidak semudah dan sesederhana itu. Hidup bukan hanya sekedar kadang diatas ataupun dibawah seperti roda. Roda bisa lepas dari pedati, lari dan mencari arah hingga akhirnya berhenti. Sama halnya dengan hidup, kadang kita pernah lari dari arah yang dituju dan kemudian capek hingga akhirnya berhenti. Akan ada yang menyatukan roda tersebut bersama dengan rangkaian pedati lain, atau bahkan akan dibuang karena sudah tidak layak pakai.

Aku capek, Tuhan..




SEDERHANA

Sederhana dalam berfikir, sederhana dalam penampilan. Hal sederhana itu seringkali kita lupakan. Menjadi sederhana sangatlah sederhana, tapi tak sesederhana yang kita bayangkan.
Banyak hal rumit yang seharusnya bisa menjadi sederhana. Atau hal sederhana kita buat menjadi rumit. Kerumitan itu penyebab utama keruwetan.

Mari belajar menjadi sederhana, untuk hidup yang lebih sederhana dan berdampak bahagia.(pag)

Resume Buku; Guru di Atas Garis

RESUME BUKU
Judul               : GURU DI ATAS GARIS
                          Fondasi Menuju Revolusi Mental yang Sesunguhnya
Karya             : Sabam Sopian Silaban
Editor              : Kun Herrini
Desain Cover : Jigori Studio
Penyelaras Isi : Scrittoscript

Penerbit          : Scritto Books Publisher
                          Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta
                          Telp.: 0274-6411879
                          Email: scrittobookspublisher@gmail.com
ISBN               : 978-602-1659-52-6

Guru di Atas Garis
Fondasi Menuju Revolusi Mental yang Sesungguhnya
Sabam Sopian Silaban
xii+182hlm; 14 x 21 cm
Scritto Books Publisher, 2015


GURU DI ATAS GARIS
Fondasi Menuju Revolusi Mental yang Sesunguhnya

Berawal dari terbitnya buku Siswa di Atas Garis, keinginan untuk menulis Guru di Atas Garis menjadi tantangan tersendiri bagi penulis. Bagaimanapun untuk melahirkan Siswa di Atas Garis sebaiknya dari Rahim Guru di Atas Garis. Interaksi-interaksi yang terjadi dan terjalin dengan para pelajar di Indonesia dan para guru, baik guru formal maupun guru nonformal memberi wawasan tersendiri bagi saya. Debat-debit tentang ujian nasional, diskusi tentang situasi pendidikan. Curhatan beberapa guru tentang “protes orangtua” terhadap sikap guru menangani murid. Juga kegelisahan beberapa teman yang tak kunjung jadi PNS. Dan cerita minimnya gaji yangdiperoleh adik saya sebagai guru. Serta pengalaman secara langsung berhadapan dengan guru-guru di sekolah dan lembaga yang saya rintis. Memberikan pemahaman tersendiri. Betapa guru itu sebuah profesi yang agung. Guru itu sebuah tugas mahamulia.
Minimnya motivasi sebagian besar siswa untuk meraih nilai terbaik dari pembelajaran yang dimiliki membutuhkan guru-guru yang mampu memotivasi dan memiliki gairah mengajar tak kunjung habis. Sudah saatnya para murid menghargai proses (meninggalkan cara-cara belajar instan). Demikian halnya para inspiratornya, guru.
Jargon Revolusi Mental, perlu dipandang sebagai sebuah visi menjadi apa. Dibutuhkan butir-butir pencerahan terhadap revolusi mental tersebut. Dan tidak sekadar menjadi apa tetapi membuat apa.
Guru, sebagai garda terdepan kedua setelah orangtua menjadi pribadi dan tim yang perlu memiliki butir-butir pencerahan itu. Betapa uang sangat penting. Tetapi masih ada yang lebih penting daripada uang tersebut. Yaitu, fondasi yang tepat, benar, dan baik untuk medapatkan uang tersebut. Guru perlu mendapat penghasilan yang besar, tetapi yang lebih penting dengan menciptakan apa untuk memperoleh penghasilan yang besar tersebut.
Kekuatan pikiran yang besar akan melahirkan pribadi pemimpi besar dan ambisi. Itu bagus. Dan kekuatan pikiran yang besar dipadu dengan kekuatan hati akan menjadikan insan yang mampu bermimpi besar dan ulet. Namun jika tidak diikuti kekuatan fisik, akan serba tanggung.
Buku Guru di Atas Garis memberikan, lebih tepatnya mengingatkan kembali hakikat sebagai guru. Diawali dengan Bab 1 Impian lalu dilanjut dengan Otak Guru Hebat dan disambung dengan bab 3 mengukir Prestasi. Pada Bab 4 terdapat kesadaran yaitu Guru sebagai Pemimpin dikuti dengan Bab Model & Menghebatkan serta Bab 6 toleran dan Bab 7 Bertahan dan Move On. Sementaara di  Bab 9 para pembaca disuguhkan tentang Guru Penulis Murid Pencatat, dan Bab 10 gunakan Gaya Belajar sebagai bagian dari inovatif dilanjutkan dengan Bab 11 Guru itu Seorang pembicara dan Bab 12 tentang Kreatif lalu Bab 13 Uang, mendapat Lebih. Pada Bab 14 terdapat ide judul buku Guru di Atas Garis dengan Judul besarnya Abnormal. Bab pamungkas adalah terakhir, guru Sukses.
Buku ini mengajak merenungkan kembali makna panggilan sebagai pengajar. Menjadi guru seindahnya memiliki impian yang jauh lebih besar daripada murid. Dia pencerah yang tak habis akal alias kreatif. Guru menjadi insan terdepan dalam pemanfaatan otak dan pemaaf yang luarbiasa. Guru di Atas Garis menawarkan sebuah konsep dasar menuju revolusi mental. Konsep tersebut adalah Membangun Kesadaran Menciptakan Keteladanan. Melalui 3 bab tentang kekuatan akan mengantar kepada bab-bab kesadaran dan akhirnya terciptalah keteladan melalui perpaduan 5 bab pengetahuan.
Sebaiknya Bapak/ibu membaca bagian-bagian yang sengaja dikosongkan untuk diisi.Semoga buku ini menjadi salah satu pemotivasi dan penyemangat bagi para pencipta sekaligus generasi penerus Indonesia. Segera akan tercipta Indonesia yang kuat dan hebat pada masa mendatang. Bermental kuat, memiliki asih, asuh, dan asah yang kuat pula.


Surat Cinta untuk Orangtua di Surga

Apa kabar Mom, Dad?
Disini aku merindukan kalian. Sepi rasanya tanpa kehadiran kalian. Ga ada lagi yang mengingatkanku untuk selalu rajin berdoa, gereja, makan, belajar. Ga ada lagi yang mendengarkan ceritaku saat ku berbeban berat. Dan yang paling terasa, ga ada lagi yang mengucapkan namaku di setiap doanya.
Aku rindu masa kecilku Ma, Pak. Dimana aku bisa selalu bermanja, mengingatkanku disaat ku salah, memarahiku saat aku bermain terlalu banyak. Tau kah kalian aku sangat merindukan kalian? Saat kalian satu-persatu pergi meninggalkan kami, hati ini hancur. Tapi aku berusaha kuat, meyakinkan aku baik-baik saja, berharap kita bisa bertemu secepat mungkin.
            Maafkan aku Ma, terlalu sering menyakiti hatimu. Belum bisa menjadi Warni-mu yang kau banggakan. Terimakasih karena waktu aku kecil kau selalu bela aku disaat aku berantem dengan teman sepermainanku, bahkan saat aku bertengkar dengan kakakku. Terimakasih Ma, kau dengan sabar menghadapiku yang sangat keras kepala, bahkan disaatku dewasa pun.
            Aku rindu, Ma. Rindu saat kau mencari kutu ku sampai aku tertidur dipangkuanmu. Rindu saat aku tiap siang melempar jambu dari depan rumah kita. Katamu kau hanya bisa makan jambu yang sudah matang dan agak lembek saja. Rindu dengan soto mu. Sampai saat ini aku tidak doyan soto, tapi aku sangat rindu soto buatanmu, Ma. Rindu dengan senyumanmu, lesung pipi ini darimu.
            Maafkan aku Pak, terlalu sering mengecewakanmu. Aku belum bisa memenuhi banyak harapanmu, aku belum bisa menjadi nomer 1. Terimakasih karena begitu sabar menghadapi salahku. Terimakasih karena sudah mengajarkan kami arti pentingnya kejujuran, bukan hanya lewat kata-katamu namun perbuatanmu.

            Kenapa Bapak sudah jarang datang ke mimpiku? Kenapa Mamak belum pernah singgah ke mimpiku? Aku merindukan kalian, walaupun bertemu hanya lewat mimpi. Seandainya waktu bisa berputar, aku akan berusaha membuat kalian bahagia. Tenang di Surga karena kalian tidak lagi pusing mikirin anak keras kepala seperti Warni kalian J. Tapi aku akan berusaha melakukan yang terbaik untuk kalian, dan milikku yang paling berharga.

Memulai Bisnis Franchise

Dalam masyarakat kekinian, supermarket dan minimarket sudah menjadi gaya hidup. Banyak yang membeli kebutuhannya di supermarket atau minimarket. Mulai dari kebutuhan sehari-hari ataupun kebutuhan kantoran, semuanya tersedia. Mungkin yang paling akrab di keseharian kita adalah mini market. Contoh minimarket yang akrab dengan kita adalah Alfamart dan Indomaret. Dibeberapa kota besar ada juga Seven Eleven, Alfa Midi, Circle K, ataupun Lawson. Sistem minimarket ini adalah franchise atau waralaba.
Investasi dengan sistem franchise memiliki keuntungan bagi pebisnis pemula, karena tidak dibutuhkan pengalaman dalam berbisnis. Bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah untuk menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Cukup dengan menyediakan modal dan lahan, kemudian mengikuti sistem yang ada, kita sudah dapat mempunyai usaha sekaligus berinvestasi.
Alfamart adalah contoh dari franchise yang cukup banyak diminati pebisnis. Selain gerainya banyak terdapat di lingkungan kita, Alfamart juga banyak mendapat kepercayaan atas pelayanan terbaik. Dengan motto “Belanja puas, harga pas”, harga di alfamart sedikit lebih murah dibandingkan dengan minimarket sekelasnya. Di Alfamart menjual kebutuhan sehari-hari dengan harga terjangkau dan berlokasi di sekitar perumahan.
Menurut Managing Director Alfamart, jika ingin membuka gerai Alfamart, dana investasi yang dibutuhkan sekitar 300-350jt. Uang iitu sudah termasuk renovasi dan equipment yang lengkap. Selain menyiapkan dana, calon investor juga harus memiliki lahan sebagai tempat berdirinya usaha dengan luas area minimum 80 m2, berbadan usaha serta memiliki ijin. Dalam pemilihan tempat, investor disarankan tidak menyewa per tahun karena akan memakan biaya lebih mahal. Lebih baik membayar uang sewa tempat untuk lima tahun dibayar dimuka. Karena untuk franchise feenya sekitar Rp. 45jt untuk lima tahun dan royaltinya 0-4 % tergantung penjualan. Untuk bisa balik modal diperkirakan membutuhkan waktu 3,5 tahun.

Kelebihan dan Kelemahan Bisnis dengan Franchise (Waralaba) Toko Alfamart
Jika ingin memulai bisnis waralaba, pertama harus dilihat kelebuhan dan kelemahan dari bisnis ini. Dengan prosedur dan perjanjian antar kedua belah pihak harus sama-sama menguntungkan.
Kelebihan apabila bisnis dengan Franchise (Waralaba) Toko Alfamart antara lain:
·         Tidak perlu repot mengurus Toko Alfamart karena semua telah diurus oleh pihak Alfamart mulai dari perekrutan dan pelatihan karyawan sampai pasokan barang, sehingga kita hanya menerima hasil bersih saja.
·         Pasokan barang-barang yang akan dijual ditoko Alfamart selalu terjaga, sehingga tidak kawatir kesulitan pasokan (supply) barang dagangan. Dan Alfamart sudah mempunyai nama (merk) yang cukup terkenal dan sudah diketahui kualitasnya.
·         Selain pendapatan utama dari Toko, kita bisa memperoleh pendapatan lain dari sewa tenant atau display produk.

Kelemahan apabila bisnis dengan Franchise (Waralaba) Toko Alfamart antara lain :
·         Untuk memulai bisnis dengan Franchise  (Waralaba) Toko Alfamart membutuhkan modal yang cukup besar, karena selain harus menyediakan modal untuk tempat usaha dan display serta supply barang dagangan juga harus membayar biaya franchise (franchise fee) yang jumlahnya cukup besar dan membayarkan royalty ke pihak Alfamart. Sehingga untuk mendapatkan pengembalian modal dan keuntungan membutuhkan waktu yang cukup lama.
·         Sebagai pemilik kita tidak dapat sepenuhnya mengelola Toko Alfamart karena seluruh manajemen dikelola oleh pihak Alfamart, sehingga apabila ingin mengelola suatu bisnis Toko maka Faranchise bukan pilihan yang pas.

Untuk memiliki Franchise (Waralaba) Toko Alfamart,  maka pihak pemegang merk Toko Alfamart memberikan 2 (dua) jenis pilihan investasi, yaitu dengan toko baru dan take over toko yang ada. Apabila Franchise (Waralaba) dengan cara Take Over Toko (mengambil alih toko yang sudah ada), maka investasi (modal) yang dibutuhkan (dikeluarkan) adalah bervariasi biasanya antara Rp.700.000.000,-  sampai dengan Rp.800.000.000,-, Besaran investasi tersebut bergantung kepada harga sewa (biaya franchise) untuk lima tahun, sales (penjualan) harian Toko Alfamart tersebut, harga/nilai buku fixed asset/aktiva tetap yang ada di toko tersebut dan Goodwill yang dimiliki toko tersebut.
Toko Alfamart yang di take over-kan (diambil alih) biasanya adalah toko alfamart yang sudah berjalan selama 1 (satu) tahun, dengan sales (penjualan) harian antara Rp.10.000.000, sampai dengan Rp.13.000.000,- dan dapat diperpanjang sewanya (hak franchise) sampai dengan 5 (lima) tahun.
Biaya yang harus dikeluarkan oleh Franchisee (Pemilik/ Penyewa Franchise / Waralaba Toko Alfamart) selain biaya investasi awal yang tersebut diatas adalah juga harus membayar royalty kepada pihak Alfamart dengan ketentuan sebagai berikut :

Penjualan Bersih (Rupiah)
% Royalty
0
s/d
150.000.000
0 %
150.000.000
s/d
175.000.000
1 %
175.000.000
s/d
200.000.000
2 %
200.000.000
s/d
250.000.000
3 %
250.000.000
s/d
Tidak terbatas
4 %

Royalty yang telah dibayarkan  ke pihak Alfamart dihitung secara progresif, tergantung kepada jumlah penjualan bersih bulanan gerai/toko yang bersangkutan dan tidak termasuk pajak.
            Melihat dari besaran modal dan kembalinya modal dan mendapatkan keuntungan dengan waktu yang relatif lama, maka diperlukan ide untuk mendapatkan resiko sekecil mungkin. Kalau ingin berbisnis franchise Alfamart, sebaiknya menggunakan uang pinjaman dengan jaminan properti. Misalnya bila kita sudah punya lahan atau property, maka kita bisa meminjam dengan jaminan properti, pinjaman tersebut bisa untuk membeli waralaba Alfamart. Bila ternyata dalam sebulan daja penghasilan dari waralaba itu lebih besar dari angsuran pembayaran pinjaman, maka bisa dibilang balik modal dibulan pertama. Ini jauh lebih baik dibandingkan mengeluarkan sejumlah uang dan nunggu bertahun-tahun untuk kembali modal, dan resiko relatif kecil (Arni Girsang).
(dari berbagai sumber)

PENGENALAN AD/ART GMKI ANGGARAN DASAR / ANGGARAN RUMAH TANGGA GERAKAN MAHASISWA KRISTEN INDONESIA



       I.            Pendahuluan
Suatu organisasi dapat dikenal melalui AD/ART dan peraturan pengatur lainnya. Anggaran Dasar tesebut dapat disebut sebagai aturan permainan dalam suatu organisasi sehingga setiap komponen organisasi dapat berjalan dalam rel yang sudah ditentukan.
Kontitusi merupakan hukum yang mengikat anggotanya maupun lembaga organisasi disegala tingkatan. Mengingat semua itu, sangat penting bagi anggaota untuk mengerti dan memahami konstitusi dan peraturan pendukung lainnyayang ada dalam organisasi GMKI. Dengan demikian ia akan mengenal semangat GMKI, identitas GMKI dan nanti akan menjiwainya, hal ini sangat penting. Setelah menjiwai GMKI, hal lain yang tak kalah penting soal perlu memahami aturan permainan sehingga tahu batasan apa yang boleh dan yang tidak boleh dilakukan oleh masing-masing anggota, pengurus dan lembaga. Dengan pemahaman dan penghayatan yang benar tentang konstitusi kita dapat berharap organisasi Anggaran Dasar GMKI dapat berjal;an dengan baik dan potensi yang ada dapat dikembangkan dengan optimal.

    II.            Aspek Theologis
Kita sadari bahwa setiap konstitusi suatu organisasi mempunyai aspirasi yang merupakan unsur tetap yang menjiwai kehidupan suatu organisasi. Demikian pula nampak di dalam GMKI. Dapat kita maklumi dan rasakan ada 4 ( empat ) hal yang merupakan unsur tetap yang harus selalu dipertahankan oleh gerakan ini yang harus selalu dan semakin dicemerlangkan agar gerakan ini benar-benar hadir sebagai gerakan yang berpribadi ditengah-tengah lingkungannya.
Unsur tetap dari organisasi ini pertama terletak pada dasar organisasi yakni “Alkitab” yang menyaksikan Tuhan Yesus sebagai Tuhan dan Juru selamat dalam ke-Esaan Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus (AD GMKI pasal 3). Didalam Alkitab itulah terkandung filosofi organisasi, yang kemudian dalam rumusan mukadimah diperjelas Tuhan Yesus selaku Tuhan dan Juru selamat itu. Karena itu organisasi ini tidak dapat melepaskan diri dari Karya Penyelamatan Allah terhadap dunia dan alam semesta ini. Bahkan ia berada dalam sejarah. Karya penyelamatan itu merupakan bagian dari Karya Penyelamatan Allah dalam sejarah manusia. Ini berarti bahwa hakekat GMKI adalah gerakan penginjilan dalam lingkungannya. Dalam kesadarannya sebagai salah satu alat dari karya penyelamatan Allah di dalam dunia ini pada umumnya dan secara khusus ditenganh – tengah dan melalui kehidupan kemahasiswaan maka penugasan Yesus Kristus selaku juru selamat dunia pada murid – muridNya (Mat. 28 : 18 – 20), untuk menyelamatkan dunia dengan mendirikan tanda – tanda syalom (Luk. 4 : 18 – 21). Alkitab telah merupakan basis kehidupan organisasi, landasan pijakan pengaruh jalannya gerakan. Alkitab akan pula landasan satu–satunya yang harus tetap dipertahankan dan filosofi yang terambil dari Alkitab ini yang menghubungkan gerakan dengan Gereja Tuhan dan menjadikannya bagian Gereja Tuhan itu sendiri. Oleh kaena itu Alkitab akan merupakan pula “batu uji” bagi setiap yang diabsorb dalam kehidupan gerakan atau setiap karya yang hendak dinyatakan gerakan.
Unsur tetap yang kedua, adalah bahwa GMKI merupakan bagian dari Gerja yang Am dan rasuliitu. Secara fisik GMKI merupakan kumpulan orang percaya yang beribadah kepada Tuhan dan Karena itu GMKI juga menampakkan “Gereja yang kelihatan”. Namun GMKI bukan “ Gereja” dalam pengertian dominasinya yang sering muncul dalam hidup kegerejaan. Sebagai Gereja yang Am ini maka GMKI akan terlibat dalam kegiatan yang oikumenis.
Unsur tetap yang ketiga, bahwa GMKI adalah organisasi mahasiswa Kristen. Penekanan pada kata “mahasiswa” telah membedakan dari organisasi lain yang sejenisnya misalnya Organisasi Pemuda Gereja maupun Pemuda Kristen. GMKI mau menunjukkan bahwa basis kegiatannya adalah mahasiswa dan ruang lingkup kegiatannya adalah dimana mahasiswa itu. Bila dikatakan bahwa basis dan truang lingkup organisasi ini mahasiswa berarti sebagaimana status dan fungsi mahasiswa itu dalam perilakunya maka disitu pula hendaknya tekanan kegiatan ini dinyatakan. Kedudukan GMKI sebagai organisasi yang bergerak di kalangan mahasiswa dimana aksentuasi pada mahasiswa adalah suatu kehidupan yang temporer dimana keberadaan mereka didalam kampus sangat terbatas. Arus datang dan pergi mahasiswa sangat tinggi/cepat akhir akhir ini dengan adanya serangkaian peraturan baru di perguruan tinggi. Dengan situasi yang demikian dengan waktu yang relatif terbatas GMKI sebagai organisasi kader harus mampu untuk melaksanakan tugas investasi manusiawi bagi anggotanya. Oleh karena itu aspek kemanusiaan itu selaku unsure tetap senantiasa nyata dalam kegiatan dirinya bersama aspek lainnya, agar masalah waktu dapat dijawab dengan sebaik baiknya melalui program-programnya.
Unsur tetap yang keempat adalah bahwa GMKI merupakan organisasi yang lahir dan bertumbuh di Indonesia yang berarti ia merupakan bagian mutlak dari bangsa ini. GMKI haruslah dapat menampilkan sifat keIndonesiaan yang kristiani dalam perilakunya karenaia memang berasal dan hidup di bumi Indonesia. Harus dihindarkan kemungkinan GMKI menjadi asing bagi lingkungan budayanya serta pergu,ulan bangsanya. Barometer terhadap keadaan ini bagi GMKI adalah bagaimana pendapat masyarakat bagi GMKI itu sendiri.Apakah masyarakat menganggap bahwa GMKI adalah bagian dari dirinya ataukah sesuatu makhluk asing yang pernah ditolak. Karena itu GMKI harus senantiasa apakah kegiatannya yang telah digariskan telah memenuhi aspek ini ataukah hanyalah merupakan suatu proses elienasi (pengasingan) dari lingkungannya. Namun ini juga tidak berarti bahwa GMKI harus terisolir dari hidup persekutuan yan Am sebagai bagian dari gereja Tuhan hanya karena memikirkan usaha pengakaran diri ditengah tengah hidup berbangsa. Usaha GMKI adalah menampilkan sikap ke-Indonesiaan yang kristiani adalah bahwa pada suatu pihak GMKI benar benar merupakan bagian dari masyarakatnya dan pada sisi lain sifat Am sebagai gereja Tuhan dalam pergaulan oikumenisme juga harus senatiasa dinyatakan sebagai bagian dari kediriannya.

 III.            Pemahaman Materi AD /ART
1.      Arti AD dalam suatu organisasi
Adalah aturan permainan yang memberikan batasan dan ruang gerak dari suatu organisasi. Aturan permainan ini terlahir dari adanya suatu wawasan tentang bentuk, motivasi, langgam, dan gaya dari suatu kehendak yang terjelma dalam bentuk tindakan yang teratur. Arti bagi GMKI adalah bahwa aturan permainan ini lahir dari wawasan yang dipenuhi berbagai factor yakni, kondisi sebagai mahasiswa dalam ruang lingkup dunia perguruan tinggi dan hidup keimanan selaku warga gereja. Dua factor tersebut berpadu dan melahirkan kehendak untuk mencarikan sintesa guna menjawab tantangan yang ada.

2.      AD/ART adalah aturan permainan atau aturan dasar dari organisasi GMKI. Anggaran dasar adalah aturan pokoknya dan anggran rumah tangga adalah kelengkapan dari aturan pokok tersebut. Pada anggaran dasar terdapat “Pembukaan” yang berisikan motivasi dasar dan sejarah lahirnya GMKI. Motivasi dsar dan sejarah berdirinya GMKI harus selalu menjadi perhatian anggota GMKI terutama fungsinaris karena didalamnya terdapat “identitas yang harus mewarnai kehidupan gerakan”.

Sistematika AD/ART
Anggaran Dasar
Pembukaan, 5 alinea
Ketentuan Pokok, pasal 1-4
Sistem Organisasi, pasal 5-9
Lain-lain, pasal 10-12
Anggararan Rumah Tangga
Uraian tujuan, pasal 1
Uraian sistem organisasi, pasal 2-9
Atribut Organisasi, pasal 10
Hierarki juridis, pasal 11-12

3.      Makna Pembukaan dari AD/ART
Pembukaan mengandung lima alinea yang terdiri dari empat alinea pertama yang berisikan motivasi dasar dan pandangan teologis organisasi dan alinea kelima merupakan “laporan” sejarah berdirinya GMKI.
Alinea I. Menunjukkan suatu pengakuan (credo) yang berpusat pada Yesus Kristus atau Kristosentris. Pengakuan ini adalah pengakuan yang umum dipakai oleh Gereja Tuhan. Melalui kehadiran Yesus Kristusitulah kita mengnal Allah yang Ia nyatakan kepada kita selaku BapaNya (Yoh. 14 :6-10; 1:12). GMKI juga mengakui bahwa kehadiran Yesus Kristus dalam sejarah adalah untuk mnyelamatkan dan membaharui (Yoh. 3 : 16, Gal. 5 : 21)
Alinea II. Perbuatan Allah dalam alinea I diatas adalah anugerah Allah yang dinyatakan kepada manusia. Anugerah Allah itu yang dihayati oleh manusia kepada mereka dipanggil untuk memberi jawab (respon) dalam bentuk pengucapan syukur dalam penatalayanan (stewarship) alam semesta dalam wujud yang kongkrit dan kontiniu (Mat. 25:21)
Alinea III. Berbicara mengenai karya Roh Kudus yang menghidupkan persekutuan. Berbicara tentang keesaan. Disinilah panggilan GMKI untuk bersaksi tentang keesaan. Tetapi keesaan bukan merupakan tujuan, tetapi keesaan adalah untuk bersaksi (Yoh. 17:21). Alinea I, II, III merupakan suatu kesatuan yang menunjuk kepada kepercayaan tentang trinitas. Ketiga alinea ini merupakan rumusan pengakuan iman yang “sederhana” tetapi telah memenuhi semua komponen yang dibutuhkan oleh pengakuan Kristen.
Alinea IV. Kata “makna” menunjukkna kesadaran akan apa yang terdapat dalam alinea I, II, III yang selanjutnya kesadaran tersebut berwiujud (implikasi) kepada warga gereja untuk melihat langsung tanggung jawabnya dalam sejarah bangsa negara Indonesia. Alinea ini menunjuk kepada kemampuan daya analisa para pendiri yang membuktikan keberadaan mereka sebagai manusia penganalisa. Ada empat hal yang harus dihadirkan sebagai wujud kesadaran itu yakni, kesehjahteraan, perdamaian, keadilan dan kebenaran ditengah tengah manusia dan alam semesta.
Alinea V. Menggambarkan tentang aspek kesejarahan dari GMKI. GMKI berawal disaat dimulainya pergutruan Tinggi di Indonesia, yang pergerakannya mengikuti irama kehidupan masyarakat Indonesia.

4.      Tujuan Organisasi
Dengan meletakkan Alkitab sebagai dasar dari pergerakan ini, maka tujuan GMKI adalah dalam rangka perwujutan cinta kasih Allah. Dari alinea ke 4 pembukaan AD, telah memberi pengertian akan tujuan dari gerakan ini dan tujuan ini diperinci lagi dalam pasal 3 AD GMKI. Dengan tujuan tersebut, memang seolah-olah sesuatu yang utopis namun harus disadari bahwa tujuan tersebut telah menempatkan kongkritisasi dari pada dasar GMKI dalam pengertian luas. Dan tujuan ini mengarahkan karya (usaha) GMKI untuk mencerminkan Alkitab. Tujuan organisasi mengandung tiga hal pokok sebagai elaborasi dari pengutusannya (pembukaan alinea IV, V) yakni. Ayat 1, sifat misionernya yang dalam istilah gerejani dikenal dengan “bersaksi” (marturia), Ayat 2, sifat oikumenisnya yaitu sebagai organisasi yang memperjuangkan ke-Esaan Gereja (Koinonia), Ayat 3, sifat kadernya, sebagai organisasi yang mempersiapkan pemimpin. Disini tampak keunikan dari organisasi GMKI dibanding dengan organisasi gerejani lainnya. Bentuk diakonia gereja oleh GMKI diterjemahkan dalam bentuk persiapan pemimpin Kristen bagi Gereja dan bangsa. Selain itu ayat 3 ini pula GMKI adalah sarana untuk mewujudkan kesehjahteraan, perdamaian, keadilan, dan cinta kasih ditengah tengah manusia dan alam semesta.

5.      Unsur Organisasi
Yaitu bentuk bentuk kegiatan yang akan dilaksanakan sebagai pernyataan dari kehadirannya. Dari rumusan pasal ini secara singkat menunjukkan dasar organisasi, artinya apa saja yang diusahakan oleh organisasi tidak boleh bertentangan dengan Alkitab sebagai dasarnya. Ajaran Alkitab yang mewarnai setiap kegiatan.

6.      Status dan bentuk Organisasi
Pasal 5 ini terdiri dari dua ayat. Ayat 1 menyatakan bahwa GMKI adalah organisasi mahasiswa yang bersiffat gerejawi, ia berafiliasi dan seaspirasi dengan gereja karna dari sana ia lahir. Ayat 2 berbicara mengenai bentuk. Bentuknya adalah kesatuan. Berarti azas bukanlah federasi.

7.      Alat perlengkapan Organisasi
Organisasi ini bernama Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia disingkat GMKI (pasal 1 AD) dan berkedudukan di tempat pengurus pusat (ayat 2). Sedangkan di tiap tiap kota perguruan tinggi disebut cabang GMKI, yang salah satunyaadalah cabang Medan. Khusus Cabang Medan dan beberapa cabang GMKI lainnya dikenal pengurus Komisariat yang pengatirannya tidak terdapat didalam AD/ART GMKI. Komisariat ini secara struktur langsung dibawahi oleh Badan Pengurus Cabang. Cabang-cabang tersebut dibagi dalam 14 wilayah. Untuk menggerakkan roda organisasi , maka dibentuklah alat perlengkapan organisasi yang terdiri dari :
Kongres
Pengurus Pusat
Konperensi Cabang
Badan Pengurus Cabang


Kongres adalah Badan tertinggi di GMKI untuk mentapkan AD/ART GMKI, menetapkan garis besar program, menilai laporan umum Pengurus Pusat serta memilih Pengurus Pusat. Pengurus Pusat adalah pimpinan tertinggi GMKI. Kebijaksanaan dan program yang ditetapkan kongres akan dilaksanakan oleh Pengurus Pusat .
Untuk tingkat cabang, badan tertinggi adalah konperensi cabang yang tugasnya adalah :
Menilai laporan BPC dalam melaksanakan keputusan kongres, keputusan Pengurus Pusat , dan keputusan konferensi cabang.
Menyusun program kerja, menetapkan Struktur, kebijaksanaan dan anggaran pendapatan dan belanja cabang.
Memilih Badan Pengurus Cabang ( Pasal 5 ayat 2 Anggaran Rumah Tangga GMKI )

IV. Dalam rangka memperlancar roda organisasi baik ditingkat pusat maupun cabang, maka dibuatlah pasal 12 Anggaran Rumah Tangga GMKI yang memungkinkan adanya pengaturan selanjutnya mengenai segala sesuatu yang belum diatur dalam AD/ART GMKI oleh keempat badan badan tersebut sesuai dengan hirarkinya.

BERSYUKUR

Hal yang paling sering lupakan adalah Bersyukur. Bersyukur kepada Sang Pencipta dan Alam Semesta. Akan nafas kehidupan, atas waktu, atas udara, atas cahaya, atas keindahan.
Waktu yang kita punya bukanlah milik kita, bersyukurlah!
Jantung masih berdetak, paru-paru masih bekerja, mata masih bisa melihat, telinga masih mendengar, tubuh masih merasakan, bersyukurlah!
Aku bersyukur atas apa yang sudah aku alami, sedang aku alami dan akan ku alami. Aku bersyukur atas semua milik aku. Aku bersyukur akan orang-orang yang mengasihi ku dan yang ku kasihi. Aku bersyukur atas cinta yang ku miliki saat ini.

Aku sedang bersyukur. (pag)