Aku dan Sahabat Baruku.




Bermula dari ketemu di Salemba flat 10, kemudian saling add di Facebook,  saling Follow di Twitter, sampai tukeran nomer telepon. Kami sama-sama anggota GMKI dari berbagai cabang dan saling berkeluh kesah melalui social network. Itulah kami, Arni Girsang dari cabang Semarang, Jesicha Helena dari cabang Dumai, dan Henny Tampubolon dari cabang Medan. Yang kemudian muncul nama-nama yang tidak asing lagi, yang kadang sering muncul di aktivitas kami. Ada Witra Evelyn Sinaga dari cabang Medan, Dorty Manurung dari cabang Batam, Hannah Jasmin dari cabang Bandung, Boru Barat dari cabang Dumai, dan beberapa nama lain yang tidak bisa saya sebut satu persatu.

Memang lucu kadang. Kadang ada yang bertanya, wah luar biasa sekali pertemanan kalian, dengan nada menyindir tentunya. Karna kalau dipikir, ga masuk akal jika 3 orang yang tidak pernah bertemu (Cuma aku dan Jesicha Helena yang pernah bertemu di Salemba) namun sudah sangat dekat. Tapi begitulah kami. Saling mengingatkan dan menghargai satu sama lain.

Apa yang sudah kami lakukan..?? kami melakukan banyak hal. Antara lain, merumuskan tingkat kebuayaan seorang pria. Mulai dari cicak, aligator, buaya, atau komodo mungkin. Karena kami pernah merasakan menjalani sedikit dari hidup kami bersama buaya. Terutama aku, dalam prinsipku, pria itu kalau bukan buaya ya homo. J
Kami juga menghidupkan grup Facebook, Perempuan GMKI (walaupun sekarang aku uda jarang parkir disitu). Awalnya grup ini Cuma tempat berkumpulnya Perempuan-perempuan GMKI setelah acara Pertemuan Nasional Perempuan GMKI di Malang tahun 2009, yang menjadi Admin Irish Mendrofa dari cabang Gunung Sitoli. Namun, aku sebagai aktivis social network, merasa sayang jika grup yang sudah dibuat harus hilang tanpa jejak. Aku mengajak teman-teman baruku, dan beberapa wanita dari cabang lain untuk bergabung didalam grup itu. Misinya sebagai wadah untuk bertegur sapa dan berkumpulnya serta diskusi teman-teman perempuan GMKI. Diskusi yang aku pengen buat sebenarnya isu kekerasan perempuan atau posisi perempuan di dalam GMKI itu sendiri. Namun, grup dan diskusi itu hanya berjalan sementara. Mungkin saja benara adanya kalau perempuan tidak terlalu suka diskusi, lebih senang menggosip. Heuheuheu...

Mungkin tidak ada hal penting yang sudah kami lakukan, tapi itu sudah merupakan hal penting saat ini menurutku, mengingat kami berada di 3 kota yang berbeda dan punya kesibukan masing-masing.
Klimaksnya, kita ketemu bertiga awal Juni lalu ketika Henny Tampubolon touring pulau Jawa. Waw, luar biasa sekali rasanya, seperti bertemu teman lama. Kami saling bertukar sapa, dan juga menggosip tentunya, J.  Sayang sekali Jesicha Helena tidak mengikuti semua kegiatan temu kangen ini.
Wah, semoga saja setelah ini bakal ada pertemuan-pertemuan berikutnya J.

Sahabat adalah kebutuhan Jiwa (Kahlil Gibran).