Beda Is Me


Awalnya sih aku ga ngeh sama acara ini. Dan bahkan ga tau maksud dan tujuan dari acara ini. Awalnya aku Cuma ikut salah satu rangkaian acaranya aksi didepan Istana Presiden. Paling Cuma kebaktian rutin yang dilakukan teman-teman GKI Yasmin dan HKBP Fildellfia. Mumpung lagi di Jakarta, boleh dong aku ikut aksi bareng mereka.

Minggu, 10 Juni 2012
Saat aku baru saja dari Bogor, aku hendak ke Salemba Raya 10. Namun dapat info kalau teman-teman sedang ikut aksi. Langsung saja aku meluncur dengan bawaan tas yang penuh. Ternyata teman-teman sedang aksi menuntut keadilan kebebasan beribadah di negara ini. Menuntut Gereja yang disegel. Bersama teman-teman GKI Yasmin dan HKBP Filadellfia. Suasana dilakukan dengan aksi damai. Aksi ini agak berbeda dengan aksi yang aku ikutin sebelumnya. Selain kebaktian bersama, ada penampilan tarian daerah, penampilan marawis, juga nyanyi bersama. Nyanyian yang kita nyanyikan, “alusi au”. Mungkin ungkapan buat Presiden kita untuk “dengarkanlah kami”.

Malamnya kita menuju TIM. Pemutaran film “Romi dan Yuli dari Cikeusik”, penampilan SID dan Melanie Subono dan penampilan dari beberapa artis lokal. Ada juga beberapa sambutan, salah satunya dari Istri mantan Presiden Gus Dur.

Acara sih berlangsung dengan lancar. Hanya ada sedikit kerusuhan kecil karena para Outsiders saling senggol. Namun setelah itu yang timbul protes dimana-mana. Salah satunya di Twitter.
Banyak yang salah mengartikan arti #BedaIsMe itu. Seharian mengikuti rangkaian acara tersebut aku mempunyai kesimpulan:
  •  Kita itu berbeda, namun kita bisa bersatu
  •  Jika kita berbeda, jangan memaksakan orang lain untuk sama dengan kita.
  • Kaum minoritas menjadi kaum yang sangat berbeda. Maka kaum minoritas meminta toleransi kaum mayoritas.


Ketika aku coba share di twitter, ternyata banyak respon negatif dari berbagai pihak. Terutama mereka keberatan dengan pemutaran film “Romi dan Yuli dari Cikeusik”. Ketika ku coba mengatakan kalau kami kaum Minoritas tertindas disini, mereka berdalih kalau mereka juga tertindas ketika saudara mereka menjadi kaum Minoritas di negara lain.

Mungkinkah hukum rimba sedang berlaku? Yang kuat dia yang menang?
Mengapa ketika ada aksi untuk damai, banyak pihak yang merespon negatif?

Ah, mungkin manusia sekarang makin pintar. 
Mereka tidak mau diatur, dan mereka merasa kalau mereka lah yang paling benar.