Bahaya Aborsi


Mungkin sebagian dari teman-teman pernah melakukan hubungan seks sebelum nikah, atau malah memang penganut paham seperti itu. Dijaman serba mudah ini, segala informasi dapat kita peroleh dengan mudah. Film, gambar, atau cerita yang berbau seks dapat kita peroleh dengan mudah di Internet. Belum lagi baru-baru ini aku pernah melihat situs berbau seks dengan tokoh kartun anak-anak jaman sekarang. Hal itu dapat mempengaruhi pola pikir ataupun mental seseorang. 
Bayangkan saja, seorang anak kecil bisa dengan cepat mengoperasikan Internet dan mungkin mempraktekkan di kehiduopan sehari-hari. Merupakan hal yang wajar jika seandainya pertumbuhan hormon seorang anak kecil lebih cepat untuk seumurannya. Ga bisa kita ingkari, anak jaman sekarang lebih cepat tumbuh dewasa dibanding kita sebelumnya. Misalnya saja sebagai contoh, aku pertama kali mendapat menstruasi pada saat kelas 2 SMP. Pertumbuhan yang agak lambat memang. Namun adikku yang 5 tahun dibahwahku mendapat menstruasi kelas 5 SD. Begitu juga jika kita lihat di Televisi, anak SD udah bisa mengetahui pria ganteng atau engga. Sementara pada saat aku puber, setelah lulus SMP aku baru mengetahui kategori pria ganteng dan kurang ganteng :).
Hal tersebut sah-sah saja, karena kita tak berhak mengatur hidup orang lain. Namun, hal tersebut sedikit mempengaruhi gaya hidup anak jaman sekarang. Misalkan saja, ketika aku ada kegiatan lapangan di pantai Jepara. Kalau menjelang sore, disepanjang pantai banyak pasangan yang sedang asik memadu kasih. Mereka berdua-duaan diatas motor nempel seolah-olah tubuh mereka di pasang lem super (sampai sekarang aku masih bingung apa enaknya pacaran dengan gaya begitu. Mending ke mall, coffeshop, atau sekalian duduk berdua di pinggir pantai). Nah, gaya pacaran seperti itu yang kemungkinan akan berlanjut hingga akhirnya terjadi seks sebelum nikah.
Yang aku ingin perbincangkan disini, bukan sok jago ngelarang anak jaman sekarang untuk tidak berhubungan seks (tapi kalau emang bisa, lebih baik). Karena media sekarang lebih canggih mempermudah fenomena itu daripada aku yang mencegahnya (Ah, jadi bingung menerjemahkan kata-katanya dengan sederhana). Intinya, jikalau kamu pernah atau sedang melakukan hubungan seks pranikah, ingatlah untuk selalu hati-hati. Pakai pengaman. Hati-hati lebih awal lebih baik daripada harus menghilangkan.
Yang aku maksudkan menghilangkan adalah, mengugurkan. Bahasa ilmiahnya, Aborsi. Aborsi adalah terhentinya proses kehamilan sebelum janin dapat bertahan hidup di luar rahim. Secara medis, aborsi bisa dilakukan secara sengaja dan bisa juga secara spontan. Secara spontan aborsi kandungan bisa terjadi karena keguguran, sedangkan secara sengaja berarti sengaja dilakukan dengan alasan tertentu yang biasanya berasal dari ibu dan ayah sang janin. Kalau misalnya dengan alasan kesehatan, mungkin itu masih bisa di tolerin (Mamakku pernah aborsi saat hamil anak ke-6. Waktu itu umur mamak sudah lumayan tua, dan kami juga udah besar-besar. Dengan alasan kesehatan, dan kami yang ga mungkin punya adik lagi, maka diputuskan untuk melakukan aborsi). Namun jika karena kecelakaan atau hubungan gelap bisa sangat berbahasa bagi kesehatan dan mental juga. Aborsi bisa dilakukan dengan obat, jamu atau dengan tindakan fisik. (Jangan yah, Please..!!).

Menurut beberapa peneliti, aborsi dapat menyebabkan efek samping (baik ibu dan calon janin), yaitu:
1.    Jika aborsi gagal, sang janin akan cacat seumur hidupnya, atau bahkan kelainan mental.
2.    Dapat menyebabkan kanker rahim, si Ibu tidak bisa punya anak lagi.
3.    Kematian.
4.    Kelainan pada placenta yaitu, jika si ibu bisa hamil lagi maka anak berikutnya kemungkinan akan cacat.
5.    Trauma bagi si Ibu dan perasaan bersalah.

Kalau memang kamu uda keburu hamil, kamu pernah sadar ga kalau anak yang sedang dikandunganmu adalah titipan Tuhan? Bagaimana kalau seandainya, setelah dia lahir semua bebanmu akan hilang? Bagaimana kalau seandainya, justru dia penyelamatmu? Coba pikirkan lagi kalau seandainya kamu sudah memutuskan untuk aborsi. Ku yakin, aborsi itu sakit. Ibaratnya, sebagian dari tubuhmu diambil, pasti sakit rasanya bukan?
Kamu pernah ngerasa ga, banyak wanita disana yang belum/tidak dikasih Tuhan untuk memperoleh anak. Tuhan kasih kamu hamil, karena dia yakin kamu bisa urus anak itu. Tuhan ga akan mencobai anaknya diluar batas kemampuan anaknya. Kakakku harus nangis dan ngerasa putus asa ketika dia harus mengalami keguguran. Sepupuku juga sudah hampir 5 tahun menikah, namun belum dikaruniai anak. Bouku harus hidup sendiri ketika suaminya sudah meninggal tanpa dikaruniai anak.
Aku pernah liat video di Youtube yang buatku sedikit meneteskan air mata. Mungkin teman-teman setelah melihat video ini bisa berfikir lagi untuk melakukan aborsi.

Ini dia videonya.




Bukan maksud menggurui, apalagi membuat hipotesa yang tidak masuk akal. Namun lebih baik teman-teman perempuan sekarang untuk lebih savety. Jika memang sudah terlanjur hamil, bicarakan dengan yang orang yang lebih tua. Mungkin mereka akan bantu mencari jalan keluarnya.

Terimakasih buat teman yang meluangkan waktunya.
God Bless Us..!!