Masalembo Triangle, 'Bermuda Triangle'nya Indonesia





Saya tertarik dengan apa yang terjadi di Perairan Masalembo. Banyak orang menyebutnya ‘Masalembo Triangle’, karena fenomenanya hampir sama dengan ‘Bermuda Triangle’ dan juga karena Masalembo Triangle jika ditarik garis lurus antara 3 daratan yang berada didekatnya (Pulau Bawean – Kota Majene – Kepulauan Tengah). Saya sangat tertarik untuk membahas ini karena Perairan ini disebut angker, tidak jarang ada kecelakaan di perairan tersebut. Sempat ingin menjadikannya bahan skripsi saya, hanya saja keterbatasan dana untuk melakukan penelitian ditempat itu yang memakan cukup banyak dana.
Mungkin pernah mendengar kecelakaan pesawat udara Adam Air penerbangan 574 dengan nomer ekor PK-KKW pada tanggal 1 Januari 2007. Bangkai pesawatnya sampai sekarang tidak ditemukan dimana, yang diketahui hanya titik penerbangan terakhir berada di sekitar Perairan Masalembo.
Ini beberapa Kecelakaan yang terjadi di Perairan Masalembo
1.       Kapal laut Senopati Nusantara pada tanggal 29 Desember 2006.
2.       Kecelakaan transportasi laut KM Mutiara Indah yang tenggelam di perairan Masalembo pada tanggal 19 Juli 2007.
3.       Pada tanggal 27 Juli 2007 disusul tenggelamnya KM Fajar Mas, juga di perairan Masalembo.
4.       KM Sumber Awal  di perairan yang sama pada 16 Agustus 2007.
5.       Minggu 11 Januari 2009 dini hari, ada juga musibah KM Teratai Prima yang tenggelam di perairan yang sama.
6.       KM Tampomas II juga terbakar dilaut dan karam di daerah yang sama pada tanggal 27 Januari 1981. 

Jika diamati lebih teliti, bulan terjadinya kecelakaan tersebut adalah pada saat bulan Januari dan Juni-Juli. Saat itulah pergantian musim di Indonesia terjadi. Faktor lain yang mendukung adalah, posisi letak Indonesia yang diapit oleh 2 Samudra. Samudra Hindia dan Samudra Pasifik yang dimana karakter dari Perairan tersebut sangat berbeda. Samudra Hindia yang cenderung hangat dan Samudra Pasifik yang dingin. Dan Indonesia merupakan tempat pertemuan kedua sifat fisik perairan tersebut. Ada juga Indonesia yang terdiri dari beberapa lempeng, sehingga menyebabkan banyaknya Palung di perairan Indonesia. Hal tersebut yang menyebabkan ada beberapa perairan Indonesia yang kedalamannya belum diketahui.
Untuk lebih jelas, saya akan coba perinci untuk detailnya.



Pertemuan ARLINDO (Arus Laut Indonesia)
Arus ini sangat dipengaruhi oleh cuaca dan musim. Sedangkan dari Selat Makassar ada arus lain dari utara yang merupakan thermoklin , atau aliran air laut akibat perbedaan suhu lautan. Kedua arus ini bertemu di sekitar Segitiga Masalembo.
KM Mutiara Indah tenggelam di perairan Masalembo 19 Juli 2007
Walau gerakannya tak kencang, namun tentu saja arus ini akan sangat mempengaruhi pelayaran laut diwilayah ini. Tentunya arus musiman ini sangat dipengaruhi juga oleh suhu air laut akibat pemanasan matahari.
Perlu diingat bahwa lintasan matahari bergerak bergeser ke-utara-selatan-utara dengan siklus tahunan. Itulah sebabnya pada sekitar bulan Januari merupakan saat perubahan arus musiman (monsoon).
Apa menariknya dari ARLINDO ini ? Arus ini membawa air laut dingin dari Samudra Pasifik ke Samudera Indonesia dengan debit kira-kira hingga 15 juta meterkubik per detik! Dan hampir keseluruhannya melalui Selat Makassar.
Pencarian KM Fajar Mas yang tenggelam di perairan Masalembo 27 Juli 2007 lalu disusul tenggelamnya KM Sumber Awal yang tenggelam di perairan yang sama pada 16 Agustus 2007
Tentunya aliran air sebesar ini bukan sekedar aliran air saja. Banyak aspek lain yang ikut mengalir dengan aliran air sebanyak itu, misalnya akan terdapat pula aliran ikan-ikan laut, aliran sedimen laut dan juga aliran temperatur air.
Apa saja hubungan efek aliran ini dengan proses kelautannya sendiri? Tentunya banyak sekali.
Jika digambarkan secara mudah, barangkali profil Selat Makassar dapat dilihat seperti dibawah ini.
Pada profil dasar selat Makassar diatas terlihat batuan Kalimantan dan batuan Sulawesi berbeda, hal ini disebabkan karena adanya perbedaan mencolok antara Indonesia barat dengan Indonesia Timur.
Kalimantan merupakan bagian dari Paparan Sunda (Indonesia Barat) sedang Sulawesi merupakan bagian dari Indonesia Timur. Nah garis yang membaginya dulu diketemukan oleh Wallace disebut sebagai Garis Wallace (Wallace Line).
Garis Wallace ini sebenernya hasil penelitian satwa Indonesia Barat-Timur, namun sebenarnya ada juga implikasi atau manifestasi dari aspek geologis (batuan penyusunnya).
Dari batuannya kita tahu bahwa dibawah Selat Makasar ini terdapat tempat yang sangat kompleks geologinya. Dan diatas Selat Makassar juga memilki karakter khusus di dunia, dimana mengalirkan air yang sangat besar.
Dan tentunya ada aspek meteorologis yang memisahkan antara daerah diatas air dengan daerah diatas daratan, yaitu awan. Awan merupakan fenomena khusus yang paling banyak dijumpai diatas daratan.
Angin juga akan berhembus karena perbedaan tekanan udara panas. Pada malam hari bertiup angin darat, sebaliknya pada siang hari saat bertiupnya angin laut.
Perubahan angin darat laut karena suhu ini berubah dalam siklus harian, namun tentunya ada juga siklus tahunannya atau disebut siklus monsoon.
Lalu akhirnya keduanya bertemu menjadi satu, ini mirip dengan perubahan tekanan udara dan bertemu lalu membentuk layaknya tornado, badai, hurricane ataupun typhoon.
Memang sejak dulu seringkali yang menyatakan adanya keanehan kompas magnetik apabila melalui daerah angker ini. Secara fisik (pengukuran magnetik) tidak terlihat anomali itu.
Hanya terlihat bahwa Indonesia secara umum merupakan daerah yang memiliki deklinasi dan iklinasi sangat kecil. Dan merupakan daerah yang memiliki total intensitas magnetik rendah, barangkali karena Indonesia merupakan daerah yang relatif “muda” dibandingkan daerah2 lain.
Kalau dibandingkan dengan Segitiga Bermuda, lokasi Segitiga Masalembo juga tidak menunjukkan keanehannya. Sepertinya keangkeran segitiga Masalembo ini lebih ditentukan oleh faktor gangguan alamiah yang bukan mistis.
Yang mungkin paling dominan adalah faktor meteorologis termasuk didalamnya faktor cuaca, termasuk didalamnya angin, hujan, awan, kelembaban air dan suhu udara yang mungkin memang merupakan manifestasi dari konfigurasi batuan serta kondisi geologi, oceaografi serta geografi yang sangat unik.
Kalau memang Masalembo Triangle ini banyak menimbulkan masalah transportasi laut dan udara, tentunya perlu rambu-rambu lalulintas laut dan udara yang lebih canggih ditempatkan pada lokasi ini. 


INTEGRITAS: Memimpin dengan penyertaan Tuhan

INTEGRITAS: Memimpin dengan penyertaan Tuhan
Integritas Yang Membangun Komunitas.
Pahlawarni Girsang, S. Kel
PA GMKI cabang Semarang, 16 November 2013

Bacaan: 2 Korintus 12:16-13:10
            Integritas merupakan kata yanga sering kita dengar, namun kadang kita suka keliru untuk menerjemahkannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
Pengertian dari Integritas itu sendiri adalah konsistensi dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung nilai-nilai luhur dalam keyakinan. Konsep yang menunjukkan konsistensi antara tindakan dengan nilai dan prinsip. Kujujuran dan kebenaran dari tindakan seseorang. Integritas juga menrupakan kompas yang mengarahkan perilaku seseorang dan gambaran keseluruhan pribadi seseorang.
Lawan dari Integritas adalah Hipokrit atau Munafik.
Integritas merupakan karakter kunci dari seorang pemimpin. Pemimpin yang mempunyai Integritas akan mendapat kepercayaan (trust) dari bawahannya/anggotanya/karyawannya. Apa yang menjadi ucapannya juga akan menjadi tindakannya.
Kutipan menarik yang menggambarkan tentang Hubungan Integritas bagi kehidupan kita sehari-hari.

Tanpa Integritas, Motivasi menjadi berbahaya.
Tanpa Motivasi, Kapasitas menjadi tak berdaya.
Tanpa kapasitas, Pemahaman menjadi terbatas.
Tanpa Pemahaman, Pengetahuan tidak ada artinya.
Tanpa Pengetahuan, Pengalaman menjadi buta.

Dengan bahasa sehari-hari, kita bisa mengingat Integritas dengan 4 kata:
KUAT, TEGUH, TERPERCAYA dan TULUS

Dalam 1 Yohanes 2:6 menyebutkan: “Barangsiapa mengatakan bahwa ia ada didalam Dia, ia wajib hidup sama seperti Kristus telah hidup”.
Karakter Kristus merupakan dasar dari segala sikap hidup orang percaya. Seorang kristen harus meneladani dan mencontoh karakter Kristus. Seorang Kristen harus mampu mengasihi tanpa harus menuntut balasan. Seorang Kristen harus sanggup untuk hidup dalam kekudusan walaupun ditengah-tengah dunia gelap dengan berbagai pencobaan dan tekanan. Banyak tokoh di Alkitab yang menunjukkan sikap dan Integritasnya, salah satunya adalah Sadrakh, Mesakh dan Abednego (Daniel 3:1-30). Sadrakh, Mesakh dan Abednego tetap mempertahankan keteguhan hatinya saat Raja memaksa mereka untuk menyembah patung berhala. Mereka tetap yakin bahwa Allah akan menyelamatkan mereka, walaupun Allah tidak menyelamatkan mereka, mereka tidak akan merubah keteguhan hatinya.
“Jika Allah yang kami puja sanggup melepaskan kami, maka Ia akan melepaskan kami dari perapian yang menyala-nyala itu dan dari dalam tanganmu ya raja. Tetapi seandainya pun tidak, ketahuilah bahwa kami tidak akan memuja dan menyembah patung berhala tersebut.”
Pelayanan adalah istilah yang sangat tidak asing. Namun tantangannya mungkin tidak demikian. Tantangan yang paling berat mungkin melawan agenda pribadi kita. Melayani sesama tidak terwujud begitu saja. Kita sering termotivasi dengan pelayanan kita dengan kepentingan pribadi, melindungi diri dan promosi pribadi. Sering kita yang ingin melayani justru tidak lebih daripada melayani diri sendiri.
Bagaimana Integritas yang melayani sesama itu? Bisa kita lihat dalam bacaan kita di 2 Korintus 12: 16-13:10.
Paulus dalam menyebarkan firman Tuhan tidak mengalami jalan mulus. Termasuk ketika dia berada di Korintus. Dalam pelayanannya untuk kedua kali melalui suratnya kepada jemaat di Korintus, dia mendapat tuduhan-tuduhan yang sangat tidak mengenakkan (2 Korintus 12:16). Dengan keteguhan hatinya, dia mencoba menyanggah tuduhan yang ditujukan kepadanya. Karena niatnya untuk ke Korintus adalah baik dan dengan ketulusan hatinya (2 Korintus 12:17-18). Selain dari tuduhan tersebut, Paulus juga mempunyai tujuan untuk jemaat di Korintus yaitu untuk membangun Iman dan Kepercayaan mereka terhadap Kristus (2 Korintus 12:19). Dari tujuan tersebut, sebenarnya ada kekhawatiran Paulus terhadap terhadap jemaat di Korintus yaitu kuatir akan adanya iri hati, perselisihan, amarah, kepentingan diri sendiri, fitnah, bisik-bisikan, keangkuhan, dan kerusuhan. (2 Korintus 12:20-21). Namun Paulus punya sikap terhadap segala kekhwatirannya, yaitu  akan hidup bersama-sama dengan Dia untuk kamu karena kuasa Allah (2 Korintus 13:1-4).  Berlawanan dengan menuduh oranglain, Paulus menginginkan jemaat Korintus untuk menguji dan menyelidiki bahwa Yesus ada didalam diri mereka (2 Korintus 13:5). Jika jemaat Korintus menguji dan menyelidiki dirinya, maka Paulus mempunyai harapan akan hal itu yaitu supaya dapat menjadi sempurna (2 Korintus 13:6-9).
Dalam penjelasan bacaan kita tersebut, Paulus merupakan salah satu tokoh Alkitab yang memiliki Integritas tinggi. Saat jemaat Korintus menuduhnya melakukan hal yang tidak baik terhadap mereka, Paulus yakin kalau Kristus akan meyertainya, dengan keteguhan hatinya dia tetap melanjutkan menyebarkan firman Tuhan, dengan ketulusannya Paulus bisa menghadapi jemaat Korintus yang sejak awal menuduhnya dan dengan kepercayaannya Paulus punya harapan besar kepada jemaat di Korintus.
Dengan apakah kita mempertahankan Integritas? Kita bisa membaca Mazmur 119:9

“Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaga sesuai dengan firman-Mu”.

-Arni-


Doa “Bapa Kami Kaum Tertindas"

Bapa kami yang ada di surga.
Engkaulah Allah yang memihak orang yang melarat, bukan pada orang yang gila harta.
Engkaulah Allah yang berdiri di sisi orang yang tertindas, bukan pada orang yang gila kuasa.
Engkaulah Allah yang berbelas kasih pada orang yang hina, bukan pada orang-orang yang gila hormat.

Dimuliakanlah namaMu
Di antara para petani, yang harus menggarap sawah-sawah tergadai,
Di lingkungan para buruh, yang harus berteduh di gubuk kumuh,
Di kalangan anak asongan, yang harus mandi di kali tercemar,
Di antara rakyat kecil, yang tergusur demi suksesnya pembangunan.

Datanglah KerajaanMu
Yakni dunia baru,
Yang berundang-undang cintakasih,
Yang berhaluan kebebasan,
Yang bertatanan keadilan.

Jadilah kehendakMu di atas bumi,
Untuk memberi makan pada yang lapar.
Untuk memberi minum pada yang haus.
Untuk memberi tumpangan pada para pendatang.
Untuk memberi pakaian pada yang telanjang.
Untuk melawat mereka yang sakit.
Untuk mengunjungi mereka yang ada dalam penjara.
Untuk memperjuangkan hak-hak mereka yang tertimpa ketidakadilan.

Seperti di dalam sorga,
Yang berpihak pada rakyat kecil.
Yang mengutuk segala bentuk intimidasi.
Yang menghilangkan segala upaya pembodohan masyarakat.
Yang membongkar segala praktik bisnis serakah tanpa moral.
Yang mendobrak segala praktik penyalahgunaan kekuasaan.

Berilah kami rezeki pada hari ini,
Agar kami kuat dan berkobar dalam membongkar budaya bisu,
Agar kami kuat dan pantang mundur dalam melawan budaya takut,
Agar kami kuat dan berani menentang budaya pakewuh.

Dan ampunilah kesalahan kami,
Karena kami diam, ketika hutan-hutan dibabat untuk arena balap mobil.
Karena kami bungkam, ketika rumah dan ladang digusur untuk lapangan golf.
Karena kami bisu, ketika sawah-sawah dirampas untuk rumah mewah.
Karena kami tak acuh, ketika rakyat kecil disingkirkan demi gemerlapnya keindahan kota.

Seperti kami pun mengampuni,
Mereka yang bersalah kepada rakyat.
Melalui sistem pembodohan massal.
Sehingga rakyat hanya mampu mengucap “ya, ya, dan ya”.

Jangan masukkan kami kedalam percobaan,
Sehingga kami pun ikut melakukan kekerasan.
Seperti mereka yang tidak mengenal Tuhan,
Sehingga kami hanya mampu melontarkan kritik,
Tanpa kami sendiri bertindak adil, jujur, dan bertanggung jawab,
Sehingga kami berpihak dan membantu orang kecil,
Tetapi kami sendiri tidak terlepas dari permainan manipulasi.

Tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat,
Yakni pikiran yang memonopoli kekayaan alam,
Perkataan untuk memanipulasi pendapat umum,
Perbuatan yang melecehkan keinginan rakyat.
Amin.


#Romo Joseph Adi Wardaya SJ

Selamat Hari Minggu kawan-kawan..
Mari kita doakan saudara-saudara kita yang kurang beruntung, bahkan dalam hal mendapat keadilan.
God Bless Indonesia!!


Bolehkah aku tertawa?


Alangkah lucunya Negri ini.
Bolehkah aku tertawa?

Negriku kaya, tapi banyak yang kelaparan.
Bolehkah aku tertawa?

Ketika segala sesuatu diharamkan di negara ini.
Bolehkah aku tertawa?

Ketika adik-adikku lebih hafal artis lokal dan korea dibandingkan Pahlawannya sendiri,
Bolehkah aku tertawa?

Ketika ada seorang Ustad yang meninggal karena kebetulan sedang mengendarai Moge, banyak orang yang parno menggunakan Moge.
Bolehkah aku tertawa?

Pendapatan seorang pengemis bisa lebih besar dibandingkan gaji PNS.
Bolehkah aku tertawa?



            Banyak hal cukup menggelikan di negara ini, yang kadang lewat logika kita itu cukup tidak masuk akal. Tapi itulah negriku.
Bolehkan aku menertawai segala kelucuan di Negriku tanpa harus mencoba membuat perubahan?
Timbul lagi pertanyaan, “Perubahan apa yang bisa kubuat?” Tentu dengan segala keterbatasanku. Jaman sekarang, banyak yang mengukur kadar perubahan dengan seberapa banyak anda memberi. Yang paling dominan yah memberi dalam bentuk materi.
Aku tertawa dengan kondisi bangsaku, namun didalam hatiku aku terluka melihat kondisi bangsaku.


Demi Ucok Movie

            Sedikit penasaran ketika banyak cerita positif dan menggelitik di Media tentang film ‘Demi Ucok’, mampu meringankan langkah untuk pergi ke Bioskop terdekat dan menontonnya. Film yang bergenre Drama Komedi ini bercerita tentang seorang perempuan Indonesia modern yang ingin mengejar mimpi tapi disuruh-suruh kawin oleh emaknya. Film ini berisikan dialog yang segar dan terasa sekali nuansa Indonesianya. Bukan seperti film Indonesia belakangan ini dengan gambar yang indah dan kata-kata gombal.
            Semula bermula dari mimpi. Mak Gondut yang saat muda bermimpi ingin menjadi artis harus pupus impiannya setelah menikah dan mengurus anak. Namun tidak demikian dengan Gloria Sinaga. Dia berusaha mengejar mimpinya, membuat film. Namun Mak Gondut sedikit khawatir dengan kondisi anaknya yang belum menikah padahal sudah berusia 29 tahun. Dengan cara apapun, Mak Gondut mencarikan jodoh buat anaknya, dengan memanfaatkan jaringannya yang luas. Namun Glo ngotot belum mau kawin dan justru sering ribut dengan Mak Gondut.
“Kawin dulu lah kau, baru kejar mimpi-mimpi…”
“Ga mau, Glo  ga  mau hidup menjadi sia-sia. Glo mau mengejar mimpi.”
“Egois sekali itu, hidup harus untuk sesama. Baru itu namanya hidup yang berarti.“
            Begitu salah satu cara mak Gondut menyarankan Gloria untuk menikah. Kutipan dialog diatas menggambarkan perselisihan antara Ibu dan anak yang menjadi inti dari konflik film ini dari awal sampai akhir. Konfliknya terlihat sederhana, namun sangat mengena di kehidupan banyak orang. Mulai dari kita sebagai anak muda yang asyik dan berusaha untuk mencapai mimpi-mimpinya, sementara orangtua terus mempertanyakan soal jodoh.
            Film ini berlatar belakang budaya Batak yang menjadi daya tarik tersendiri dari film ini. Ditampilkan bukan sekedar penggunaan bahasa atau beberapa tampilan tari tor-tor, tapi juga sejumlah pandangan hidup yang bisa jadi sangat menggelitik.
“Kenapa sih harus sama orang batak “ tanya Glo ketika Mak gondut menyarakan dia untuk segera menikah dan harus dengan sesama batak.
“Ibarat anjing, kalau ras nya sama, keturunannya akan baik. Seseorang dilihat juga dari keturunannya,” kata Mak Gondut.
Ada juga adegan yang mungkin butuh nalar penontonnya karena menyinggung kalangan tertentu. Terlihat dari beberapa kutipan kalimat berikut,
“Hantunya harus lebih sering. Kalau perlu setiap beberapa menit.” Atau,
“Orang Indonesia malas mikir, jadi kalau mau buat film jangan ajak penonton berfikir”.
Kalimat diatas sangat jelas menggambarkan kalau perfilman Indonesia monoton, dan gampang. Tidak perlu memikirkan kejutan, hanya menampilkan hantu disetiap sesinya sudah dianggap kejutan.
            Film ini mengangkat cerita yang telah akrab sehingga terasa sangat menarik, lantaran mengena dan dekat dengan keseharian banyak orang. Melalui dialog yang lincah dan segar, karakter-karakter yang menarik serta rasa akrab antara Mak Gondut dan Glo sehingga dapat membuat penonton seperti menertawakan diri sendiri.


'Hidup itu cuma 2 alasan, takut atau cinta. Kalau takut, berarti salah jalan', (Demi ucok).








Bermakna di akhir Tahun

Wuih, sudah tahun baru saja. Banyak yang sudah dilewati di tahun sebelumnya. Buatku sendiri, tahun 2012 merupakan tahun terkelam yang pernah kualami dari tahun-tahun sebelumnya. Dimulai dari awal tahun. Aku harus menghadapi masalah besar dari orang-orang yang tak bertanggung jawab yang hampir merampas sebagian hidupku, akibatnya aku harus menahan sakitku. Sakit hati, sakit fisik, untung saja belum sakit jiwa. Untung saja aku masih punya sahabat dan keluarga yang setia selalu mendengar keluh kesahku dan juga membantu mencari jalan keluar. Aku juga kehilangan orang yang paling kucintai. Bapakku, Sy. Drs. Lormantua Girsang. Tutup usia 52 tahun pada tanggal 25 Oktober. Aku bagai mendapatkan kiamat kecil pada saat itu. Beban dipundakku semakin berat ketika cita-cita yang kami ukir bersama harus sirna bersamaan dengan kepergiannya.
Selain itu, ada beberapa hal baik yang kualami sepanjang tahun 2012. Diantaranya aku sudah ke Manado, walaupun aku belum sempat bercerita pengalamanku ke bapak. Selain itu di penghujung akhir ini aku dapat hal yang ‘berbeda’ dari tahun sebelum-sebelumnya menurutku. Diantaranya, Ketika aku mencoba berlari dari kenyataan, aku justru mendapat sebuah pelajaran, kenyataan lebih indah dan menantang daripada sebuah pelarian. Ketika aku merasa sudah cukup dengan orang-orang yang kupunya, ternyata aku salah besar. Aku masih punya orang-orang yang mungkin selama ini dekat denganku, dan aku mengabaikannya. Ketika aku berfikir mencintai sebuah hal yang rumit, tapi sebenarnya mencintai itu hal yang sederhana. Ketika aku mencintai seseorang dengan cara yang sederhana, tapi seharusnya kita mencintai dengan hal yang rumit. Intinya, mencintai tak serumit yang kita pikirkan tapi tak sesederhana yang kita lakukan.
Hal-hal kecil diatas kudapat ketika aku berada dalam pelarian dan tak sengaja menyelami kehidupan seseorang di penghujung tahun ini. Mulai dari pandangannya terhadapku ketika pertama kali bertemu dulu, sampai soal kehidan cintanya yang menurutku sederhana, tapi dia melakukan tidak dengan cara yang sederhana. Hal-hal kecil tapi bermakna yang kudapat dari dia:

1                1.    Sahabat belum tentu mereka yang kau anggap sahabat
      Aku punya 4 sahabat yang kebetulan pria semua. Dengan keberadaan mereka, aku merasa cukup. Aku sedikit mengabaikan orang lain yang mungkin juga care terhadapku melebihi ke-4 orang ini. Misalkan saja, aku punya teman dikampus. Dia anggap cuma aku perempuan seangkatan dia yang bisa dia andalkan. Tapi aku suka mengabaikan dia. Menganggap itu hal biasa dari sebuah pertemanan. Tapi justru ketika dia PDKT sama cewek sampai dia jadian, dia bercerita pertama kali kepadaku.  Dia jarang datang ke sidang/seminar kawan seangkatan. Tapi untukku dia malah menanti. Yah, mungkin dia juga bisa dianggap sahabat kan?

Ada juga ketika aku suntuk dengan tiket sarjanaku (Re: skripsi), aku berlari dari kenyataan untuk sementara. Siapa yang menemaniku berlari? Yah, dia salah satu yang kuabaikan. Yang sekarang justru aku merasa mendapat pembelajaran. Ketika kekasihnya keberatan dengan keberadaanku saat bersamanya, dia justru merasa itu hal yang wajar. Dia kasih pengertian kekasihnya, dia lebih dahulu mengenalku jauh sebelum dia mengenal kekasihnya. J

Sebaliknya justru terjadi dari mereka yang kuanggap sahabatku, ketika salah satu sahabatku punya kekasih, aku bagaikan disisihkan dan diabaikan dengan alasan, aku tak mungkin berdampingan dengan kekasihnya pada saat itu. Lama-kelamaan tercipta jarak. Bukannya menciptakan kejernihan, justru menciptakan kekeruhan.

Hal penting yang kudapat, bukan berarti mengabaikan mereka yang selama ini kuanggap sahabat, tapi ternyata ada orang yang selain mereka sahabatku yang ternyata peduli samaku. Aku tidak harus cukup puas dengan mereka yang kumiliki sekarang, tapi ada juga orang lain yang merasa memilikiku. Mungkin posisinya bisa sama dengan sahabatku buatku.

2               2.    Kenyataan lebih indah daripada sebuah pelarian.
      Pelarian, hal yang paling sering kulakukan sampai kuliahku terbengkalai sampai sejauh ini. Ketika aku jenuh dengan apa yang kulakukan sekarang, aku mencari suasana baru. Bogor, Jakarta, Jogja, Purwokerto, tempat yang sering kujadikan pelarian. Betapa tidak sadarnya aku dengan waktu yang terbuang percuma pada saat itu. Beda dengan dia yang mencoba mencari tujuan hidup dengan sisi idealisnya. Bukan dia tak mampu, tapi dia tak mau. Tak mau harus menjilat dan merasa direndahkan orang lain. Beda denganku yang kemana arah membawaku, kesitu aku akan melangkah. Ikut arus namanya. Kalau kata Sujiwo Tejo, Yang ikut arus hanya sampah dan kotoran. Aku masih tidak terlalu berani ambil sikap dan kebijakan.
Misalkan, aku sekarang punya kedudukan, yang mungkin tidak seberapa. Aku harusnya bisa memposisikan kedudukanku sebagai kenyataan, bukan cuma sekedar pelarian. (Yah, rahasia pribadiku kenapa aku mengganggap selama ini kedudukanku sebagai pelarian. J )

3            3.    Mencintai tak serumit yang kita pikirkan tapi tak sesederhana yang kita lakukan.
             Ketika ku mendengar ceritany tentang betapa kecewanya dia terhadap kekasihnya, hal pertama yang ada di pikiranku, kasihan dan konyol. Kenapa kita harus kecewa berlarut-larut? Kenapa harus sampai membencinya, padahal dia yang dulu dicinta? Dan yang lebih konyol lagi, dia menceritakan kisahnya ke banyak orang yang menurutku akan banyak orang yang merasa dia itu korban cinta dan bodoh sekali. Tapi itulah caranya. Dia mencintai dengan caranya yang sederhana, tapi sebenarnya rumit bagi yang dia cintai.
             Aku pernah mengalami hal hampir sama seperti dia. Aku sulit melupakan orang yang telah menyakitiku. Sampai-sampai aku mencari pelarian untuk melupakannya. Beda dengan dia yang bukan mencari pelarian, justru menikmati sakit hatinya dengan beberapa atau mungkin banyak orang disekitarnya. Mencintai tak serumit yang kita pikirkan, mencintai hanya soal sederhana. Kau mencintai dia apa adanya, bukan karena cantiknya ataupun hebatnya.

Itu beberapa hal yang kudapat dari dia dipenghujung tahun ini. Saat ini dia sedang bertapa mencari wangsit dan petunjuk di kota tempat dia dibesarkan. Semoga dia segera mendapat petunjuk dan segera kembali ke kotanya yang lain saat dia pernah meraih cita dan cintanya.

Banyak hal yang bisa kaudapatkan. Darimana saja, siapa saja, atau kapan saja.