Bosan

seandaikan
aku adalah bintang
biarkan aku meledak, berkeping
dan setiap mikron debuku terhampar di pelosok bimasakti
aku menjadi jutaan aku
mungkin singgah di salah satu pesawat antariksa amerika
yang sedang pulang
sampai di bumi setelah terbakar-bakar
menyambangi wajah seorang yang merindu
tengadah memandang-mandang langit
melihat-lihat bintang
dan bertanya-tanya
apakah dirimu masih ada sayang?
apakah dirimu tetap disana sayang?

seumpama
aku adalah batu gunung besar di kaki gunung besar
biarlah truk-truk mengangkutku
dan aku dipecah-pecah
menjadi ratusan aku
mungkin dijadikan pondasi
ditumpuk-tumpuk dengan sesama batu
dibawah rumah seorang kekasih
yang bingung mondar-mandir
dan bertanya-tanya
apakah dirimu akan pulang sayang?
apakah dirimu tahu jalannya sayang?

dan aku mungkin tak lebih bosan lagi

Yesaya 40:31


Orang-orang yang menanti-nantikan Tuhan mendapat kekuatan batu: Mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya, mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.

Tak Kenal Maka Tak Sayang




Tak kenal maka tak sayang. Tak sayang maka tak kenal. Hehehe... sedikit ngawur, namun kadang ngawur lebih mengarah ke apa adanya.
Namaku lengkapku Pahlawarni Girsang. Orang biasa memanggilku dengan sebutan ‘ARNI’. Kalau orangtuaku dulu memanggilku ‘WARNI’.
Waktu SMP aku lebih dikenal dengan panggilan ‘PEPENG’. Diambil dari pembawa acara warna-warni.


Yah, itu Cuma panggilan semasa kecilku.
Kalau orang mendengar namaku, pasti mereka berfikir aku lahir pas tanggal 10 November. Pas hari Pahlawan memang. Tapi aku lahirnya tanggal 10 Desember, pas Hari Hak Azasi Manusia. Karena namaku memang ga ada hubungan dengan Pahlawan. Namaku pemberian orangtuaku, beda dengan nama-nama saudaraku yang lain, pemberian kerabat kami. Ketika aku lahir, Bapakku lulus tes PNS. Dan itu penantian yang cukup lama dinanti. Hidup kami berubah setelah saat itu. Begitu cerita dari orangtuaku...
Pada saat aku lahir, calon Astronot perempuan yang batal meluncur ke antariksa bernama Pratiwi sedang jadi bahan pembicaraan. Menurut cerita Mamakku, aku sempat mau diberi nama Pratiwi.


Aku punya saudara yang punya nama dan arti yang berbeda denganku.


1    Yenny Mastiur Girsang
Yang memberikan nama Ompung perempuan dari Mamak. Katanya agar menjadi ‘terang’ dari kata ‘mastiur’.


2     Lihardo Girsang
Yang memberikan nama Ompung perempuan dari Bapak. Artinya juga ‘terang’ dari kata ‘lihar’.


3     Pahlawarni Girsang
Sudah dijelaskan tadi.


4    Theresiani Girsang
Yang memberikan nama bou Ganda. Kakak dari Bapak. Dikutip dari kata ‘seteres’. Mungkin orangtuaku mengalami kesulitan pada saat itu.


5    Giovanni Girsang
Yang memberikan nama Kian Robin (adik bungsu laki-laki Bapak). Diambil dari merk jam tangan. Ga tau maknanya apa, tapi namanya bagus.


Yang unik dari kami, kami dilahirkan hanya pada 2 tanggal, walaupun bulan dan tahun yang berbeda. Tanggal 10 dan tanggal 23. Aku dan Tere tanggal 10. Kak iyen, bg Ardo, Gio tanggal 23.


Yah, itulah tentangku.  Dengan segala keunikan yang kurasakan. Walaupun begitu,


 Keluargaku adalah yang terbaik yang kudapatkan saat ini.