Girsang





Girsang adalah sebuah marga atau morga pada suku Simalungun yang berasal dari Sumatera Utara,Indonesia. Walaupun sekarang marga girsang dianggap sebagai salah satu marga simalungun, namun banyak menganggap girsang bukan dianggap marga asli dari Marga Simalungun. Yang dianggap marga asli simalugun adalah :Damanik, Purba, Saragih dan Sinaga.

Asal-Usul
Ada beberapa pendapat mengenai asal-usul marga girsang ini.Hal ini dikarenakan referensi atau dokumen yang sedikit serta belum diadakan penyelidikan secara maksimal. Ada pendapat yang mengatakan bahwa girsang berasal dari keturunan Lumbantoruan, referensi ini berasal dari buku " Sejarah & Silsilah, Asal Usul Marga Girsang" karangan Jaludin Purba Girsang BA yang dicetak tahun 1970-an. Penulis mengungkapkan dalam buku tersebut data-data yang diperoleh berdasarkan wawancara kepada para pihak yang dianggap kompeten (serta cek silang antara sumber yang satu dengan sumber yang lainnya) dan kumpulan dokumen-dokumen yang tersedia dari sumber-sumber yang diwawancarai. Dijelaskan, Opung (Op) Girsang pertama dilahirkan di kampung Nagasaribu/ Sigalingging 6 Km dari Kota Siborongborong arah Lintongnihuta, Kabupaten Tapanuli Utara (Bukan Nagasaribu yang ada di kecamatan Silimakuta, Kabupaten Simalungun).Op Girsang (Lumbantoruan) ini karena membunuh seorang abang kerabatnya, terpaksa melarikan diri untuk menyelamatkan diri, dan hidup berpindah-pindah sebelum akhirnya tiba di 'Lehu, Kec.Tigalingga Kabupaten Dairi, provinsiSumatera Utara. Dari Lehu ini kemudian keturunannnya ada yang berpindah ke nagasaribu, silimakuta, kabupaten simalungun dan bertambah banyak disana, dan akhirnya menyebar. Oleh karena itu sampai sekarang, nagasaribu di silimakuta, kabupaten simalungun dianggap sebagai kampung halaman marga girsang sementara Lehu dianggap asal nenek moyang marga girsang.

Versi lain ada yang mengatakan bahwa marga girsang adalah berasal sub marga Purba dan tidak ada hubungannya dengan Lumbantoruan. Oleh karena itu girsang dianggap suku simalungun asli juga. Namun tidak sedikit juga yang menolak bahwa girsang bagian dari marga Purba.

Kerajaan Girsang/Silimakuta dan Sejarahnya
Pengakuan kerajaan Girsang di Silimakuta tidak terlepas dari sejarah historis suku Simalungun. Suku Simalungun dalam sejarah historis memiliki 3 fase kerajaan yangg pernah berkuasa dan memerintah di Simalungun. Berturut-turut fase itu adalah
1. Fase kerajaan yang dua (harajaon na dua) yakni Kerajaan Nagur (marga Damanik) dan Batanghio (Marga Saragih).
2. Fase Kerajaan berempat (harajaon na opat) yakni Kerajaan Siantar (marga Damanik), Panai (marga Purba Dasuha), Silau (marga Purba Tambak) dan Tanoh Jawa (marga Sinaga).
3. Fase 7 kerajaan (harajaon na pitu) yakni: kerajaan Siantar (Marga Damanik), Panai (marga Purba Dasuha), Silau (marga Purba Tambak), Tanoh Jawa (marga Sinaga), Raya (marga Saragih Garingging), Purba (marga Purba Pakpak) dan Silimakuta (margaGirsang).
Fase ke -3 ini berkaitan dengan kolonial Belanda di simalungun. Tahun 1907,diadakan perjanjian pendek (korte verklaring) yang intinya tunduknya seluruhnya kerajaan kepada kolonial, maka untuk mempermudah urusan administrasi serta mempermudah politik devide et impera, maka status partuanon dari tiga partuanon Dolog Silou itu dinaikkan statusnya menjadi kerajaan. Yakni Silimakuta, Simalungun(Girsang) di Naga aribu, kerajaan Purba (Purba Pak-pak) di Pematang Raya.
Sejarah Kerajaan Silimakuta bermula dari seorang Girsang membantu Tuhan Naga Mariah, Raja Sinaga untuk mengusir musuh Tuhan Naga Mariah dari Siantar. Girsang ini menyuruh penduduk mengumpulkan sebanyak mungkin bermacam- macam duri dan diambilnya cendawan merah, diperasnya dalam air, racunnya diletakkannya pada duri-duri dan diletakkan di sepanjang jalan yang bakal dilalui musuh., sedangkan air yang beracun itu dimasukkannya ke dalam Paya Siantar. Musuh oleh karena itu semuanya mati kena racun.Ia melapor kepada Tuhan Naga Mariah dan berkata, "Nunga mate marsinggalang saribu di dolok i!" (beribu-ribu musuh sudah mati bergelimpangan di gunung itu), sehingga gunung itu dinamakan Dolok Singgalang dan namanya Saribu Dolok. Girsang lalu kawin dengan puteri dari Tuhan Naga Mariah dan karena ahli mencampur racun dinamai Datu Parulas. Setelah Raja Sinaga itu mati maka Datu Parulas ini naik tahta dan mendirikan kampungnya Naga Saribu yang menjadi ibukota kerajaan Silimakuta. Kerajaannya dinamainya Si Lima Kuta karena dalam kerajaannya ada lima kampung yaitu:
1. Rakutbesi
2. Dolok Panribuan
3. Saribu Djandi
4. Mardingding
5. Nagamariah

Sub-Marga Girsang
Marga Girsang terdiri dari 5 sub marga antara lain :
1. Girsang Jabu Bolon
2. Girsang Na Godang
3. Girsang Parhara
4. Girsang Rumah Parik
5. Girsang Bona Gondang

Menurut cerita Bapakku semasa kecil, Girsang ga boleh makan daging Rusa dan cabai putih. Alasannya, berhubungan dengan asal mulanya Girsang itu.
Pada jaman dulu, pada saat masih terjadi perang antar suku, atau dibilang masih kondisi primitiv, seorang pria melarikan diri dari amukan masa dan bersembunyi diantara kerumunan rusa. Pada saat itu masih belum ada pakaian. Pria ini ditemukan dalam kondisi yang menggigil. Dalam bahasa Simalungun, 'Gir-gir'. Itulah asal mula marga Girsang. Karena Rusa dianggap sebagai penyelamat, maka Girsang tidak boleh memakan Rusa. Dan cabai putih merupakan makanan yang tidak boleh dimakan oleh Rusa, maka kami pun tidak boleh makan cabai putih. Tidak tau kebenaran cerita ini, tapi sampai saat ini aku masih patuh sama aturan ini.

Tubu Pisang jonokkon ni Bulu | si Boru Girsang namalo Manganju |

Dari berbagai sumber:
1. Jaludin Purba Girsang BA,Sejarah & Silsilah, Asal Usul Marga Girsang, 1970-an
2.  http://www.facebook.com/groups/11362451386